Tepat Memilih Minuman Kemasan untuk Anak

 



Membeli minuman kemasan di mini market biasanya menjadi pilihan orangtua saat menghadapi cuaca panas. Namun, bagaimana dengan balita? Terkadang orangtua pun memberikan minuman kemasan yang sama. Padahal belum tentu minuman itu baik untuk kesehatan balita Anda.

Berikut 10 jenis minuman kemasan favoritnya beserta penjelasan kandungan dan porsi yang tepat saat menyajikannya untuk anak Anda:

Minuman Bersoda
Disebut juga sebagai minuman berkarbonasi. Minuman ini memberikan efek sensasi di mulut, yang konon dirindukan oleh penikmatnya. Terbuat dari karbondioksida (CO2) dan air. Air soda dibuat dengan cara melarutkan gas CO2 ke dalam air. Bila dimasukkan ke dalam air dengan tekanan tinggi, maka CO2 akan membentuk asam karbonat. Asam karbonat inilah yang memberikan sentuhan khas soda di mulut (mouthfeel) dan menimbulkan efek mengigit pada saat diminum.

TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Kandungan karbohidrat dan gulanya sangat tinggi. Kandungan gula mencapai hingga 12 sendok teh. Kandungan gula yang tinggi dapat memicu obesitas. Minuman ini  juga memudahkan pengeluaran kalsium dari dalam tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya pengeroposan tulang dan kerusakan gigi.




Teh Instan Kemasan
Pada umumnya memiliki kandungan gula yang tinggi. Dalam minuman teh instan kemasan kotak ukuran 250 ml, rata-rata memiliki kandungan gula sebesar 21 gram. Bila satu sendok teh sama dengan 4 gram, artinya teh kemasan kotak yang setara satu gelas teh manis tersebut mengandung 5,25 sendok teh gula.

TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Terdapat zat berbahaya, seperti zat tannin yang mampu menghambat penyerapan zat besi sehingga berisiko memicu terjadinya anemia. Kandungan kafein-nya dapat mengganggu syaraf pada otaknya, sementara tubuh anak membutuhkan waktu 14 jam untuk mengeluarkan kafein. Jika hal tersebut terjadi berulangkali, fungsi ginjal dapat terganggu. Hal ini pun berlaku untuk teh kemasan dengan label rendah gula (less sugar). Mengandung Natrium (salah satu komponen garam) dalam takaran lebih tinggi, sebagai pengganti gula, yang dapat mengakibatkan gangguan ginjal dan hipertensi jika dikonsumsi terus menerus.

PILIH Teh celup atau teh tubruk yang diseduh dengan air hangat. Dan Anda cukup memberikan teh pada anak sebanyak 1 cangkir kecil per hari dengan gula yang tak lebih dari 2 sendok teh.  

Jus Buah Kemasan
Meski mengandung sari buah segar yang terkenal sehat bagi tubuh, namun jus buah kemasan ini ternyata memiliki bahaya yang hampir sama dengan minuman bersoda. Satu porsi jus buah kemasan ukuran 250 ml rata-rata mengandung 115 kalori atau setara dengan tujuh sendok teh gula. Terlalu banyak mengonsumsi jus dalam kemasan, berisiko tajam meningkatkan kenaikan berat badan, diabetes tipe 2, dan penyakit jantung. Kandungan asam yang tinggi pada minuman jus buah kemasan juga berisiko tinggi merusak enamel gigi anak.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK, asalkan tak lebih dari 150 ml per hari, pilih yang bertuliskan ‘pasteurized’ –artinya jus tersebut disterilkan dengan cara pasteurisasi, sehingga kandungan zat gizi di dalamnya tidak rusak-, langsung minum air putih pascamenikmati untuk menghapus kadar asam yang menempel pada gigi, dan sikat gigi setidaknya 1 jam setelahnya.

PILIH Jus buah yang dibuat sendiri, asli dari buah segar, dan tidak memakai tambahan gula.





Jus Buah Berbulir
Pada dasarnya, minuman jus berbulir memiliki kandungan yang sama dengan jus buah dalam kemasan. Satu porsi jus buah berbulir kemasan ukuran 250 ml rata-rata mengandung 115 kalori atau setara dengan tujuh sendok teh gula. Dan bulir-bulir ini tak sepenuhnya asli. Konon bulir-bulir tersebut dibuat dari bahan sintetis yang rasa dan teksturnya sangat mirip dengan bulir jeruk asli. Kandungan asam yang tinggi pada minuman ini berisiko tinggi merusak enamel gigi anak.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK
, asalkan tak lebih dari 150 ml per hari. Untuk mencegah obesitas pada anak, sebaiknya Anda membuatkannya jus buah segar yang dicampur dengan bulir dari buah jeruk asli.

Minuman Probiotik
Terbuat dari dari susu fermentasi dan dikenal dapat membantu meningkatkan bakteri baik di dalam usus. Bakteri baik yang terkandung di dalam minuman ini bermanfaat bagi anak-anak, yakni mencegah terjadinya diare akibat penggunaan antibiotik. Berdasarkan riset yang dimuat dalam laporan American Academy of Pediatrics anak yang diberi probiotik sejak awal menderita diare akibat infeksi virus akan sembuh lebih cepat. Walaupun menurut Dr.Tod Cooperman, direktur www.consumerlab.com, organisme dalam probiotik, baik yang terkandung dalam suplemen, makanan atau minuman, seringkali sudah mati, padahal probiotik akan memberikan manfaat jika dikonsumsi dalam keadaan hidup. Bahkan, hanya mengandung 7 hingga 21% probiotik dari jumlah yang disebut dalam label.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Anak di bawah usia dua tahun hanya boleh mengonsumsi 1-2 botol minuman probiotik per hari. Khusus balita yang sedang diare, cukup diberikan ½-1 botol dalam sehari. Sebaliknya, untuk anak yang menderita penyakit gangguan kekebalan tubuh tidak disarankan mengonsumsi minuman probiotik karena bisa menimbulkan infeksi yang serius.




Minuman Nata de Coco dan Aloea Vera
Nata de coco adalah minuman yang diproses dari air kelapa. Pengolahannya hanya membutuhkan bakteri Acetobacter Xylinum yang bisa melakukan fermentasi gula dalam air kelapa untuk diubah menjadi nata de coco. Berhubung berasal dari air kelapa, nata de coco jelas mengandung kadar mineral dan vitamin. Sementara lidah buaya (alloe vera) mengandung vitamin C, B12, E, zat besi, tembaga, dan germanium. Baik nata de coco dan lidah buaya memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Namun pada minuman dalam kemasan yang mengandung nata de coco dan lidah buaya, bukan tak mungkin khasiat keduanya menjadi ‘luntur’. Pasalnya, cairan aneka rasa yang menjadi campuran nata de coco dan lidah buaya pada umumnya mengandung pengawet atau pemanis buatan sehingga kadar gulanya cenderung tinggi. Nutrisi baik yang terkandung di dalam nata de coco dan lidah buaya pun rusak. Tak jarang, minuman kemasan yang memiliki campuran kedua bahan tersebut tak sepenuhnya menggunakan bahan aslinya, melainkan membuat nata de coco dan lidah buaya sintetis yang memiliki bentuk dan rasa yang sangat mirip.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Berikan pada anak maksimal 2 botol dalam kurun waktu satu minggu. Kandungan zat antrakuinon dalam lidah buaya jika dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan kram perut, diare, dan dehidrasi.

Minuman Isotonik  
Biasanya diperlukan untuk mengatasi kekurangan air dan mineral di dalam tubuh. Ada beberapa mineral penting di dalam sel tubuh manusia, yaitu Na, K, Cl, Ca, dan Mg. Ca dan Mg adalah ion-ion yang sangat dibutuhkan untuk kontraksi otot. Kekurangan air dan mineral yang terkandung di dalamnya diakibatkan oleh aktivitas berat, seperti berolahraga atau saat diare. Jika diminum secara berlebihan dapat berisiko gagal ginjal dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Kini, minuman isotonik sudah menjadi bahan komersil yang dapat dikonsumsi sehari-hari, termasuk oleh anak-anak.

TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Dalam kondisi normal, tubuh anak-anak hanya membutuhkan natrium di bawah 2,3 gram per hari, sedangkan klorida di bawah 50 mg. Sehinggaanak tidak perlu mengganti cairan tubuhnya dengan minuman isotonik. Minuman isotonik lebih cocok dikonsumsi oleh orang dewasa yang menggeluti olahraga berat.




Bubble Drink
Pembuatan bubble pada minuman ini sangat sederhana, yaitu dengan cara mengentalkan tepung tapioka yang diseduh dengan air panas lalu diberi pewarna makanan dan dibulatkan satu per satu. Bubble drink sebenarnya bukan jenis makanan yang memerlukan tambahan bahan kimia berbahaya. Membuatnya cukup dengan campuran senyawa pangan aman, seperti alginate dan kalsium.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Tidak lebih dari 1 porsi ukuran regular atau sedang per hari. Perhatikan varian campuran dari bubble, pilih bubble drink yang mengandung susu atau jus buah asli (bukan berbentuk bubuk atau ekstrak). Hindari memberi bubble drink dengan campuran teh atau kopi. Hindari membeli bubble drink yang tidak memiliki merek dagang atau dijajakan di pinggir jalan.

Slurpee
Masuk dalam jenis minuman berkarbonasi yang didominasi oleh aneka rasa buah, hanya saja disajikan dalam keadaan semi beku menyerupai salju sehingga sangat digemari oleh anak-anak. Anak dapat melayani diri sendiri hanya dengan memencet mesin pembuat minuman sesuai rasa dan ukuran yang diinginkan. Minuman ini tidak memiliki kandungan nutrisi apapun yang baik bagi tubuh. Kandungan asam fosfat dan kafeinnya berbahaya bagi anak.

TIDAK DISARANKAN UNTUK ANAK. Kandungan gula yang tinggi dapat memicu obesitas dan memudahkan pengeluaran kalsium dari dalam tubuh. Akibatnya terjadi pengeroposan tulang dan kerusakan gigi pada anak.

PILIH Membekukan susu atau jus buah segar favorit anak di freezer hingga setengah beku. Sensasinya mirip slurpee!





Yoghurt Kemasan
Yoghurt merupakan salah satu sumber kalsium, tetapi jumlah kandungannya berbeda-beda antara satu merek dengan yang lainnya. Yoghurt yang baik umumnya terbuat dari susu murni dan dua jenis bakteri hidup baik, Lactobacillus Bulgaricus dan Streptococcus Thermophilus, yang mengubah susu menjadi yoghurt melalui fermentasi. Di luar itu, sedikit tambahan perasa, gula atau buah asli masih tergolong baik bagi tubuh. Jika dikonsumsi secara teratur, kesehatan saluran cerna balita Anda dapat terjaga.

BOLEH DIBERIKAN PADA ANAK. Untuk balita, berikan yoghurt dengan kandungan gula rendah sebanyak 200 ml per hari. Pilih produk yang mengandung sedikitnya 15-35% kebutuhan kalsium per harinya. Jauhi produk yang mengandungan hydrogenated oils, pemanis buatan atau yang mencantumkan gula di urutan pertama atau kedua dalam daftar label bahan-bahan yang tertera pada kemasan. Banyak produk yoghurt yang mengklaim mengandung buah asli. Tapi, tidak sedikit yang ternyata memakai buah sintetik, atau hanya mengandung ekstrak atau perisa buah. Lebih sehat jika membeli yoghurt tawar lalu tambahkan sedikit madu atau potongan buah segar.

(Tim Editorial Ayahbunda/ERN)

Baca Juga:
Jus Pepaya Yoghurt
Cokelat Berenergi
Jus Hijau


 



Artikel Rekomendasi