Tidur Bersama Bayi

 

Setelah punya bayi, posisi tidur Anda dan pasangan bisa berubah, terutama jika Anda berdua melakukan co-sleeping atau tidur bersama bayi pada satu ranjang.  Saat tidur bersama bayi, dibutuhkan tempat tidur berukuran besar agar bisa menampung Anda bertiga. Demi kenyamanan dan keamanan bersama, posisi tidur juga perlu diatur sedemikian rupa -meski kalau sudah terlelap, posisi awal ini bisa saja amburadul!      

Dua orang ayah pendiri  laman HowToBeADad.com.  Andy Herald dan Charlie Capen menulis buku  “The Guide to Baby Sleep Positions: Survival Tips for Co-Sleeping Parents”  didasarkan pada pengalaman mereka melakukan co-sleeping. Posisi tidur yang mereka temukan diberi nama, antara lain: The Snow Angel,  The Roundhouse Kick, Jazz Hands,   The Dog House dan  Donkey Kong.

Ayahbunda mengunggah 4 gambar posisi tidur temuan Herald dan Cepen tersebut pada facebook, dengan menambahkan satu posisi tidur lagi yang disebut “Mepet Tembok”, yang dianggap khas dan kerap dipraktikan oleh ayah dan bunda di Indonesia. Lebih dari 1000 ayah dan bunda meresponnya, lengkap dengan alasan masing-masing. Lucu, seru!

(IAH/ERN)
ILUSTRASI : Putri Mumpuni
 

 

post-image

Posisi “Berputar lasak” Posisi tidur nomor 1 menunjukkan bayi tidur dengan kaki menendang wajah ayah. Beberapa komunitas mengaku pernah mengalaminya, tapi posisi ini sebenarnya bukan pilihan mereka sejak awal. Posisi itu merupakan perubahan dari posisi no 2, namun bayi mengubah posisinya saat tidur. Bunda baru sadar posisi bayi berubah ketika bayi terbangun minta ASI, namun ia sudah tidak ada di samping bunda. Alasannya… - Usia bayi semakin bertambah dan gerakannya semakin banyak, membuatnya mencari ruang yang lebih luas untuk tidur. Risikonya… - Ayah terganggu tidurnya karena tendangan bayi. - Ayah orang pertama yang akan tergangggu penciumannya jika bayi poop atau buang gas. - Bunda harus bangun dan bergerak merapikan posisi bayi saat ingin menyusui bayi.

post-image

Posisi “Hangat diapit” Pada posisi tidur nomor 2, bayi tidur diapit oleh ayah bunda, dengan demikian ayah dan bunda memiliki akses yang sama kepada bayi. Alasannya: - Bayi aman, tidak akan menggelundung jatuh karena dilindungi ayah dan bunda. - Bayi terbebas dari berbenturan dengan tembok. - Bayi mendapat perhatian dan kehangatan yang sama dari ayah dan bunda. Risikonya… - Bayi terkena tendangan ayah. - Gerakan ayah dan bunda saat tidur terbatas. - Bunda dan ayah tidak dapat bersentuhan saat tidur karena terhalang bayi.

post-image

Posisi "Mepet Tembok" Caranya…Bayi tidur di ujung tempat tidur yang dimepetkan ke tembok, bunda tidur di tengah, ayah di ujung tempat tidur. Alasan posisi ini… - Posisi bayi lebih aman sebab tidak akan menggelundung jatuh dari tempat tidur yang bisa menyebabkan cedera. - Jika tengah malam ia menangis lapar, kebutuhannya bisa segera dipenuhi karena bunda berada di sampingnya dan bisa segera menyusui. - Bayi terhindar dari tindihan tangan atau kaki ayah yang lebih berat dan lasak. Risikonya… - Bayi bisa sering terbentur tembok. - Bunda geraknya terbatas karena berada di tengah-tengah.

post-image

Posisi “Sekamar beda tempat” Pada posisi nomor 4 ini ayah, bunda dan bayi tidur di kamar yang sama, tapi di tempat tidur yang berbeda. Ayah mungkin tidur di sofa atau di kasur yang digelar di bawah, sementara bunda dengan bayi. Alasannya… - Tempat tidur terlalu kecil jika ditempati bertiga. - Ayah suka mengorok sehingga membuat bayi terbangun kaget. - Ayah sering pulang malam sehingga jika tidur di tempat tidur yang sama bisa membangunkan bayi yang sedang terlelap. Risikonya… - Ibu cenderung mengurus bayi sendirian karena posisinya lebih dekat dengan bayi daripada ayah. - Ayah merasa kesepian atau terasing karena tidur terpisah

post-image

Posisi “Lasak berdua" Posisi tidur nomor 5 ini jarang sekali dialami atau memang tidak disadari karena memang merupakan ‘evolusi’ dari tidur sebelumnya. Bayinya tidur tenang, sementara ayah dan bundanya dalam posisi tidak karuan. Alasannya… - Anda berdua memang tidur lasak sehingga berputar-putar dan akhirnya tidur dalam posisi tersebut. Risiko… - Bayi bisa jatuh menggelundung karena tidak ada yang menjaga di kedua ujung tempat tidur. - Anda berdua bisa bangun dengan tubuh pegal dan kaku karena harus menekuk lutut agar kaki tidak menjuntai ke bawah tempat tidur. - Bunda bisa menindih kaki bayi saat berbalik bangun hendak menyusui. - Wajah ayah bisa menjadi sasaran tendangan kaki bunda.



Artikel Rekomendasi