5 Kesenangan Ayah yang Lenyap setelah Punya Anak. Setuju?

 

Fotosearch


Senang luar biasa, sudah pasti saat dikaruniai anak.
Tapi, berdasarkan polling pembaca Ayahbunda, inilah hal-hal yang ayah rasakan lenyap dari hidupnya setelah kelahiran anak.

1. Momen berduaan dengan istri
Dulu, sebelum ada si kecil, Anda punya banyak waktu berduaan dengan istri, pergi keluar untuk dinner bersama atau menonton film, maupun bermesraan di rumah. Kini, pergi keluar terasa merepotkan karena harus membawa bayi dan semua perlengkapannya. Anda dan istri juga belum tentu bisa meluangkan waktu karena kelelahan setelah mengurus bayi nyaris 24 jam sehari. Kehadiran bayi juga menuntut Anda bersabar untuk bermesraan dengan pasangan. Saat Anda bergairah, istri malah tertidur kecapekan akibat kurang istirahat dan jadwal tidur yang tidak tentu. Ia juga belum merasa pede dengan bentuk tubuhnya, atau trauma dengan proses melahirkan yang tak terlalu indah. Keberadaan bayi memang menuntut penyesuaian. Jika tidak bisa makan malam di luar, coba saja memasak untuk istri Anda atau menelepon layanan jasa antar makanan. Manfaatkan juga tayangan film di TV sebagai tontonan berdua. Untuk urusan bermesraan, di awal-awal sebagai orang tua baru, hubungan seks Anda biasanya didominasi dengan quick sex alias seks kilat.
2. Kegemaran
Apa hobi Anda? Mengumpulkan die cast miniatur mobil berbagai tipe dan seri, mengoleksi jersey tim olahraga favorit, atau memodifikasi mobil? Setelah bayi Anda lahir, boleh jadi Anda harus menunda kegemaran Anda tersebut. Alasannya, karena ruangan penyimpan koleksi kini dijadikan kamar bayi dan tempat meletakkan perlengkapan bayi. Uang Anda dialihkan untuk membeli berbagai macam kebutuhan bayi. Waktu senggang pun dipadati dengan kesibukan mengurus bayi. Namun bukan berarti, Anda harus melupakan hobi Anda tersebut. Anda masih bisa tetap melakukan hobi Anda itu, tapi yang menjadi prioritas saat ini memang anak Anda.
3. Anggaran pribadi
Saat belum memiliki anak, penghasilan bulanan Anda kerap dihabiskan untuk membeli gadget terbaru, pakaian atau sepatu yang trendi, sampai biaya perawatan mobil beserta aksesorinya. Namun memasuki dunia baru sebagai ayah, Anda tidak bisa lagi terlalu sering mengeluarkan uang untuk keperluan pribadi tersebut karena harus fokus menyiapkan dana bagi kebutuhan anak Anda kini dan nanti. Mulailah menghitung jumlah simpanan Anda, aset yang Anda miliki, untuk memastikan bahwa keluarga Anda bisa hidup layak dan memiliki pegangan di masa depan. Setiap rupiah yang keluar harus benar-benar diperhitungkan dan diprioritaskan untuk kebutuhan si kecil, seperti asuransi, tabungan, biaya kesehatan, mainan, baju, sepatu, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang, mulai sekarang, kebutuhan anak nomor satu, sedangkan kebutuhan Anda dan pasangan nomor sekian.
4. Me time
Kelahiran si kecil akan mengurangi me time Anda. Sebelum ada bayi, Anda banyak menghabiskan waktu bersama teman-teman untuk sekadar ngobrol santai di kafe sepulang kerja, nongkrong di bengkel seharian saat akhir pekan, atau nonton bareng siaran langsung olahraga. Namun setelah ada bayi, Anda tidak bisa lagi sesuka hati melakukan itu, karena bagaimanapun, ada anak di rumah yang membutuhkan kehadiran Anda, dan istri yang memerlukan kerja sama Anda dalam mengasuh anak. Jika sebelumnya Anda bisa kapan saja mengiyakan saat diajak jalan bareng oleh teman-teman, kini setidaknya Anda harus memastikan kondisi anak terlebih dahulu saat hendak pergi, apakah ada yang menjaga si kecil di rumah, atau apakah anak baik-baik saja dan tidak sedang sakit. Salah satu solusinya adalah dengan mengundang teman-teman Anda ke rumah. Jadi, Anda bisa tetap ngobrol dengan mereka, sambil mengawasi si kecil. Tapi harap diingat, hindari bersuara atau tertawa terlalu keras karena akan mengagetkan bayi Anda, dan tentu saja, dilarang merokok karena bisa membahayakan kesehatan si kecil.
5. Jiwa muda
Sebelum kelahiran bayi, Anda kurang peduli dengan gaya hidup yang Anda jalani karena itu adalah urusan pribadi Anda. Nongkrong hingga pagi, aktif merokok, berolahraga menantang bahaya, touring mengendarai motor ke luar kota. Bagi Anda, itu semua adalah bagian dari ‘jiwa muda’ Anda. Tapi sejak si kecil hadir, gaya hidup dan persepsi Anda tentang kesehatan berubah. Anda mulai mengurangi kebiasaan nongkrong sampai pagi karena ingin membantu istri merawat si kecil. Anda juga menghindari olahraga ekstrem yang berisiko besar, mulai menolak ajakan touring akhir pekan karena ingin menghabiskan waktu dengan anak, serta berhenti merokok karena mengkhawatirkan risikonya bagi kesehatan Anda dan buah hati. Tidak perlu takut kehilangan jiwa muda Anda. You are as young as you feel. Hanya kini, Anda telah menjadi ayah. Itu saja bedanya.

(SAN/PAS)
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Intuisi Ibu: Natural atau Bisa Diasah?

Calon ibu terkadang dihinggapi rasa ketakutan akan kemampuan dirinya sendiri dalam merawat anak. Beberapa ibu pun meragukan dirinya memiliki intuisi. Benarkah intuisi terjadi alami atau harus diasah?... read more