Kenali Kualitas Sex Pasangan Menurut Usia Pernikahan

 

Fotosearch


Usia 20-an
Pada usia 20-an rata-rata pasangan di Indonesia baru saja menikah. Kondisi finansial umumnya belum mapan.
Dalam hubungan seks, inilah  periode ketika pasangan suami istri melakukan eksperimen, eksplorasi dan petualangan bercinta  tanpa pikir panjang. Lokasi, posisi dan frekuensi di atas segalanya, apalagi tubuh  masih bugar, lebih lentur, dengan kadar kolesterol normal sehingga “bebas”  berburu makanan afrodisiak, seafood, misalnya.
Namun ada juga “sengsaranya”. Soal performa,  di periode ini para suami umumnya belum menampilkan performa terbaik, Menurut Richard Cohn, Ph.D, Direktur Siren Counseling Center and Sex Clinic, Los Angeles, AS, di usia 20-an organ genital pria mudah excited dan belum memiliki kemampuan mengontrol ejakulasi. Sedangkan pada wanita, Christiane Northrup MD, penulis buku Women’s Bodies, Women’s Wisdom, menulis, secara psikilogis wanita usia 20-an belum memiliki kepercayaan diri untuk meminta kepada  pasangan teknik teknik khusus untuk meraih orgasme. Hubungan seks pada usia ini selain memiliki fungsi rekreasi juga prokreasi atau mendapatkan keturunan.

Usia 30-an
Motto hidup suami isteri yang sebelumnya happy go lucky, berubah menjadi work hard to succeed.
Suasana ranjang pasangan suami istri usia 30 tahunan umumnya sudah tidak meluap-luap lagi melainkan  settle down, lebih bijaksana dan berpikir panjang, apalagi dengan kehadiran putra putri.
Bagi ayah bunda, hadirnya buah hati dan proses penyesuaian sebagai orang tua baru, berimbas pada kelelahan, kerap membuat hasrat di kamar tidur kembali ke titik nol. Boro-boro mikirin posisi baru atau bercinta dua ronde, kalau bisa quickie atau wham bam thank you ma’am saja!  
Pasalnya, kalau pun harus begadang –yang berimbas pada keluhan kesehatan- suami isteri usia 30 tahunan lebih memilihnya untuk merawat anak sakit atau  -sebagai konsekuensi sandwich family di Indonesia – mendampingi orangtua yang mulai memerlukan perhatian khusus.
          Periode keemasan usia ini adalah dari sisi performa. Selewat satu dekade, eksperimen mengantarkan suami isteri ke tingkat advance sexual. Menurut Varkha Chulani, psikolog dan penulis buku For The Thinking Woman,  wanita sudah hafal luar kepala hal-hal yang membuatnya orgasme,  Mereka juga tak lagi nrimo. Kalau satu dekade lalu hasrat menyervis dan memberi lebih besar, kini ia artif menuntut hak sambil memberi arahan  kepada pasangan.  Selain itu, tulis Barbara Keesling, dalam Making Love Better Than Ever: A Guide to Sexual Pleasure, pada usia ini wanita sudah merasa nyaman dan menerima kekurangan kelebihan tubuhnya, sehingga  lebih pede.
Di sela kerja keras memburu karier dan menjadi orangtua baru, hubungan seks suami isteri usia 30-an memiliki tujuan rekreasi: hiburan, memerangi stres, dan menyambung kembali koneksi suami istri yang melemah akibat distraksi pekerjaan, anak dan lain-lain.

Usia 40-an
Di usia 40-an, karier yang dirintis belasan tahun akan membuahkan hasil berupa posisi mapan dan kondisi finansial yang lebih baik. Ditambah anak-anak mulai besar sehingga tak lagi harus dimonitor terus-terusan.   suami isteri pun lebih santai menikmati hidupnya,  karena tak lagi dikejar waktu dan target.
Mulai munculnya masalah prostat pada pria usia 40-an   yang gejalanya dirasakan antara lain dengan menurunnya gairah dan  stamina seksual, menurut Karen Shanor, Ph.D, penulis Shanor Study: The Sexual Sensitivity of American Male, membuat pria mulai mengalami kemunduran seksual, dan hal ini bisa memengaruhi harga dirinya. Itu sebabnya, di periode usia 40-an, banyak pria mulai bereksperimen dengan pil biru atau… wil yang tidak biru.  
Bagi wanita usia 40-an,  menurut Melinda Ring, M.D, penulis buku The Natural Menopause Solution, mereka memasuki usia perimenopause, ditandai dengan fluktuasi hormon yang salah satunya berdampak pada berkurangnya kemampuan lubrikasi vagina.
Blessing in disguise-nya, hal ini justeru menjadikan seks lebih mengejar kualitas daripada kuantitas.  Hubungan seks diisi dengan foreplay dan sayang-sayangan membuat acara bercinta lebih panjang:  slowly but sure.  Itu sebannya banyak suami isteri 40 tahunan sering travelling dan honey moon ke-2, 3 dan seterusnya. (JOY/ PAS)
 
 


 
 

 



Artikel Rekomendasi