Orang Tua Tak Perlu Cemas Berlebihan

 

Dibutuhkan kemampuan orang tua sekarang untuk memadukan sikap hati-hati dan waspada secara bijak. Jika tidak, salah-salah kita dicap sebagai ‘paranoid’ parents

“Sudah beberapa bulan ini saya tidak mengajak anak-anak ke luar rumah meski hanya ke mal. Saya takut karena banyak penjahat,” begitu curahan hati ibu muda 2 anak balita. 

Ibu lain bisa dibilang lebih ekstrem, “Saya batasi kegiatan anak-anak di luar rumah. Kalau pun terpaksa, saya dan anak saya menggunakan masker dan sering mencuci tangan. Wabah penyakit karena virus bisa menjangkiti siapa saja!”.

Sebenarnya ancaman terhadap keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan keluarga secara umum marak tak hanya sejak beberapa waktu belakangan. Kejahatan sudah ada sejak dulu. Begitu pula wabah penyakit. Lalu mengapa fragmen dua ibu tadi terdengar tak asing akhir-akhir ini? Benarkah orang tua masa kini cenderung mudah cemas berlebihan?

Anak terekspos bahaya. Paranoid Parents merupakan judul sebuah buku best-seller karangan profesor sosiologi asal Inggris, Frank Furedi. Buku tersebut disusun berdasarkan riset yang mengungkapkan sebuah realita pahit sekaligus menggugah di masyarakat negara maju, yaitu kecenderungan merebaknya sikap cemas berlebihan di kalangan orang tua masa kini. Hasil risetnya menunjukkan bahwa orang tua di Inggris kini memiliki banyak kecemasan dalam membesarkan anak bahkan secara ekstrim bersikap paranoid, akibat berbagai ancaman terhadap keselamatan dan kesejahteraan anak-anak mereka.

Anak-anak kemudian dibesarkan suasana penuh kecemasan dan di-protect sedemikian rupa. Apakah hal yang sama terjadi pada orang tua masa kini di tanah air kita? Bukahkah kehidupan kita pun tak kalah kompleks dibanding kehidupan di negara tempat Furedi bermukim dan melakukan penelitian. 

Kenyataannya, memang tidak ada bukti yang melaporkan bahwa orang tua masa kini di negara kita cenderung mudah cemas berlebihan. Yang ada adalah opini sebagian orang. Dalam hal ini, setiap orang bebas mengeluarkan pendapat. Untuk membenarkannya tentu perlu penelitian, dan yang saya temukan di ruang praktik sangat beragam. Ada yang cemas pada masa depan anak, pada kesehatan anak sampai narkoba. 

Parental paranoia adalah sikap orang tua yang cenderung dilandasi kecemasan akan adanya situasi mengancam yang terkait dengan diri anak. Lebih khusus lagi istilah paranoid dalam bidang psikologi menunjukkan adanya gangguan perilaku yang dilandasi kecurigaan berlebihan. Batasan normal dan berlebihan memang sulit ditentukan secara tegas. Lalu apa beda antara kecemasan (anxiety) dan ketakutan? 

Rasa takut berhubungan dengan objek yang ditakutkan, sementara rasa cemas berkaitan dengan situasi atau kondisi yang belum tentu ada objeknya bahkan tidak jelas sumber ancamannya

Bermanfaatkah apabila orang tua curiga dan cemas berlebihan tanpa jelas objek kecemasannya? Tentu saja tidak! Alih-alih melindungi anak, sikap cemas dapat mengganggu perkembangan anak bahkan anak dapat meniru sikap orang tua: menjadi cemas pula. Dengan bersikap paranoid, orang tua justru menjadi tidak waspada karena fokus perhatian orang tua pada kondisi yang mencemaskan. Sementara kondisi lain yang perlu diperhatian justru terabaikan.

 



Artikel Rekomendasi