Stretegi Cerdas Kompromi dengan Mertua

 


1.Ajak dan libatkan orang tua supaya mereka merasa masih dibutuhkan sekaligus melek dengan perspektif atau lifestyle Anda berdua. 
Ini untuk mengatasi jurang perbedaan dua generasi. Sesekali, ajak ngafe di mal. Anda juga harus mengingat mungkin saja kegenggesannya didorong rasa kehilangan atau merasa tak dibutuhkan.  

2.Menantu wanita, jangan lupa memuji ibu mertua, soal masakannya yang lezat atau kehandalannya mengurus rumah.  
Namun, tentunya teknik penyampaiannya harus cerdas. Sanjunglah ia sampai mood-nya bagus dan tunggu momen yang tepat untuk menyampaikan. 

3.Jika terjadi gesekan, maka kakek/nenek, ibu dan ayah duduk bersama. 
Komunikasikan baik-baik, tanpa nada menyalahkan atau protes, saat orangtua relaks. Buka percakapan dengan menyanjung kakek nenek sehingga egonya tak terusik.  

4.Pertahankan posisi netral jika Anda “terjepit”  di tengah konflik pasangan dengan orangtua. Dengar asal muasal konflik dari dua kubu. 
Coba mendinginkan dua pihak dan mengingatkan bahwa keduanya sama-sama memperoleh keuntungan dengan situasi tinggal bersama. Carilah solusi dalam suasana cair, misalnya dengan melibatkan cucu.

5.Sebagai yang lebih muda, sudah sebaiknya Anda dan pasangan lebih bijak dan mau mengalah. 
Namun kalau sudah sampai dalam fase baik orangtua maupun pasangan muda sudah tidak merasakan adanya keuntungan timbal balik, itu artinya sudah lampu kuning. 

6.Diperlukan bantuan pihak luar untuk menetralkan perang dingin jika  anak sudah menunjukkan posisi yang lebih memihak.
Sebaiknya alternatif mediator pertama adalah dari pihak keluarga yang dihormati, bijak 
dan mau mendinginkan dan berusaha memberikan jalan tengah.

7.Minta bantuan konselor atau psikolog untuk menetralkan dibutuhkan jika komunikasi antar Anda berempat tidak sehat.
Segera hubungi psikolog dan mengikuti terapi keluarga, dimana kakek, nenek, anak 
dan pasangan dikumpulkan semua sambilmencari rumah atau apartemen untuk mengontrak. 

8.Saatnya move on dan hidup mandiri kalau memang konflik tak bisa diatasi dan api kebencian sudah berkobar. 
Pasalnya, memang, tak semua keluarga cocok dengan arrangement sandwich family. 
Ingat, kondisi ini tidak permanen. Dengan waktu yang bergulir dan kesungguhan untuk mencari solusi, 
niscaya akan tercapai kesepakatan baru.


 



Artikel Rekomendasi