10 Cara Ajak Balita Cinta Bumi!

 

Anak diajak berkebun. Foto: Freepik


Kita semua perlu peduli dan mencintai lingkungan, termasuk anak balita juga bisa! Apalagi anak-anak adalah generasi penerus yang akan hidup lebih panjang menikmati bumi yang indah. Apa yang bisa Anda ajarkan padanya?

- Buang sampah di tempatnya. Bencana banjir yang sering terjadi belakangan ini bisa Anda jadikan contoh akibat buang sampah sembarangan. Ajarkan balita membuang sampah pada tempatnya. Jangan lupa sediakan tempat sampah di beberapa sudut rumah, seperti kamar tidur, ruang keluarga, dan ruang bermain, agar mempermudah dia menemukan tempat sampah. Sediakan tempat sampah kecil di dalam mobil. Sampah bungkus makanan tidak dibuang ke jalan tentunya!

- Membersihkan halaman rumah. Mungkin biasanya asisten rumah tangga yang bertugas membersihkan halaman rumah dari sampah dedaunan. Sesekali ajak balita bersama Anda membersihkannya. Minta dia menyapu atau mengambil daun-daun yang jatuh ke tanah. Anda dapat menjelaskan bahwa membersihkan halaman rumah merupakan bentuk dari cinta pada lingkungan yang bersih. Untuk menambah keseruan, ajak dia menghitung daun yang sudah dikumpulkan, lalu menimbun daun-daun tersebut agar bisa ‘berubah’ menjadi pupuk.

- Memelihara bintang peliharaan. Anjing atau kelinci merupakan binatang peliharaan yang aman untuk anak-anak. Mereka juga bisa dilatih menjadi sahabat untuk anak. Layaknya sahabat, balita bisa diajarkan bagaimana memelihara, mencintai, dan menyayangi binatang. Misalnya memberi makan dan minum, memandikan, bermain bersama, mengelus, dan tidak memukul. Cara ini merupakan salah satu trik mengajarkan anak untuk mencintai makhluk hidup lain di luar manusia.  

- Ayo, menanam tanaman! 'Manfaatkan' balita yang haus pengalaman dan petualangan untuk menanam tanaman bersama. Ajarkan juga merawat tanamannya. Bila tanaman kelak berkembang subur, dia boleh dapat hadiah.

- Ajarkan hemat air. Dengan membiasakan mematikan keran saat sikat gigi, balita belajar menghemat air bersih, begitu juga ketika mandi. Tak apa membawa bebek karet atau mobilan amfibinya ke kamar mandi, namun cukup siapkan seember kecil air untuk bermain dan jangan berikan lagi bila airnya dibuang percuma. Katakan kepadanya, bebek tak dapat berenang lagi bila airnya habis terus menerus dibuang.

- Membawa makanan dan minuman sendiri. Membeli jajanan atau camilan di luar rumah pasti akan menggunakan plastik kemasan yang akan terbuang menjadi sampah. Biasakan balita membawa bekal makanan dan minuman dari rumah. Atau, membawa wadah sendiri dari rumah untuk membawa makanan dan minuman yang akan dibeli nanti.

- Membuat mainan dari kardus bekas. Ajak balita membuat mainan kereta-keretaan atau mobilan dari kardus bekas. Barang-barang bekas lainnya, seperti botol plastik, piring styrofoam dan lain-lain pun bisa menjadi barang baru. Balita akan belajar bahwa barang-barang yang dibilang sampah masih bisa berguna bila dimanfaatkan.

- Membawa tas saat berbelanja. Menciptakan kebiasaan 'anti kantong plastik'  sebagai bentuk cinta pada lingkungan adalah kebiasaan yang diacungi jempol. Tularkan ini kepada anak Anda! Saat berbelanja ke pasar swalayan atau toko, minta juga dia untuk membawa tas belanja kesayangannya. Barang belanjaan yang ringan bisa Anda letakkan di dalam tasnya, katakan kepadanya, “Kamu juga boleh membawa barang belanjaan kita. Kita tidak perlu pakai plastik, ya, karena plastik di rumah sudah banyak sekali dan tidak terpakai.”

- Mari hemat listrik. Ajak anak mencintai lingkungan dengan cara menghemat penggunaan listrik. Ajarkan hal-hal yang mudah dan sederhana, seperti mematikan lampu saat meninggalkan ruangan atau tidak menyalakan lampu pada siang hari karena ada sinar matahari yang menerangi. Matikan televisi langsung ke sumbernya (power off) –bukan posisi standby–  saat sudah selesai menonton televisi dan bila ia sudah selesai menggunakan komputer. Ajaran yang sama perlu Anda terapkan pula untuk berhemat pada baterei di mainannya. Hemat konsumsi energi, awet pula mainannya.

- Jalan kaki atau naik sepeda saat bepergian. Banyak manfaatnya bila Anda mengajak anak berjalan kaki atau naik sepeda. Anda mengajarkan kepadanya tentang mengurangi polusi udara yang keluar dari knalpot kendaraaan bermotor. Ini juga hemat bahan bakar, sekaligus memberikan pengalaman menarik selama di perjalanan dengan mengamati pepohonan, jalanan, dan aktivitas orang lain.(me)


 

 



Artikel Rekomendasi