Menjadi Suami Siaga

 

Sebagai orang terpenting dalam kehidupan isteri dan janin, suami harus siap 200% pada hari H. Gunakan panduan berikut untuk memudahkan tugas Anda sebagai suami siaga dan calon ayah!

Sebelum persalinan:
  • Siapkan kendaraan yang akan digunakan untuk ke Rumah Sakit Bersalin. Pastikan bahan bakar cukup dan mobil  dalam kondisi prima. Simpan nomor telepon taksi untuk berjaga-jaga jika tiba-tiba mobil  ngadat.
  • Minta bantuan tetangga atau kerabat terdekat. Beritahu mereka hari perkiraan lahir (HPL) bayi karena kemungkinan mereka bisa datang dan memberi bantuan lebih cepat.
  • Delegasikan tugas Anda kepada anggota keluarga yang lain jika Anda tidak bisa menemani istri saat bersalin.  Jangan biarkan istri menghadapi persalinannya sendiri.
  • Packing barang-barang Anda sendiri untuk menginap sewaktu menunggui isteri bersalin, kemas di back pack dan simpan back pack di bagasi mobil bersama koper isteri.  Termasuk yang disiapkan adalah  kamera untuk mendokumentasikan proses persalinan.
Saat persalinan:
  • Persiapkan administrasi Rumah Sakit. Lakukan segera begitu Anda tiba di Rumah Sakit untuk memperoleh kamar perawatan rawat gabung atau rooming in..
  • Sampaikan  kepada petugas rumah sakit dan dokter rencana melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), mendokumentasikan persalinan, keinginan Anda untuk berada di ruang operasi -jika isteri harus operasi Caesar- dan bayi tidak diberi cairan apa pun selain ASI.
  • Dampingi istri sejak di ruang observasi hingga masuk kamar bersalin. Tenangkan ia, pijat punggungnya untuk memberi rasa nyaman secara psikologis, dan jaga privasinya dengan membatasi orang keluar masuk kamar.
  • Bantu istri melakukan IMD dan menyusui bayi. Kolostrum ASI pada 3 hari pertama  sangat baik untuk bayi sebab kaya dengan zat antibodi, protein, vitamin A dan mineral.
  • Kabarkan berita gembira kepada teman dan kerabat.
  • Urus akte kelahiran bayi -umumnya Rumah Sakit  menyediakan jasa pembuatan akte kelahiran- dan perbarui  kartu keluarga.



 



Artikel Rekomendasi