Tips Cerdas Memilih Mainan Berdasarkan Usia Anak

 

Fotosearch


Bermain adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masa anak-anak. Anda sebagai orangtua bertugas memilih mainan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Apa saja patokannya? Paling mudah adalah melihat usia anak. Perkembangan anak normal pada umumnya sejalan dengan pertambahan usianya.

Secara garis besar, inilah panduan memilih mainan untuk anak:

0 - 1 Tahun
Fokus perkembangan:
Aspek fisik, motorik kasar dan halus.
Di bulan-bulan pertama, aktivitas fisik anak masih terbatas. Tapi, ia senang menggenggam dan memandangi mainan yang bisa berbunyi. Ketika lebih besar, kemampuan motoriknya semakin berkembang. Ia sudah bisa duduk, merangkak, merambat, dan melangkah. Mainan berwarna cerah dan bisa mengeluarkan bunyi sangat cocok untunknya. Begitu pula mainan yang memiliki tekstur. Juga pilihlah mainan yang ukurannya cukup besar untuk mencegah risiko tertelan.
Jenis permainan: boneka yang bisa berbunyi, kotak musik, rattle (kerincingan), buku kain, dan bantal warna berbagai bentuk.

1 - 2 Tahun
Fokus perkembangan:
Aspek bahasa.
Anak Anda muali meniru suara dan bunyi-bunyian yang ia dengar. Kemampuan berbahasanya pun meningkat pesat di usia ini. Selain rajin mengajaknya mengobrol, jangan lupa menstimulasi perkembangan bahasa anak dengan mainan yang bisa "berbicara". Meski aspek bahasa berkembang pesat, bukan berarti Anda tidak boleh memberinya mainan lain. Karena sudah mampu berjalan sendiri tanpa bantuan, ia tidak akan bosan-bosannya bereksplorasi ke seluruh penjuru ruangan. 
Jenis permainan: Laptop bersuara, buku, audio, balok susun, mainan yang bisa bergerak/didorong.

2 - 3 Tahun
Fokus perkembangan:
Aspek emosi.
Inilah masa yang penuh energi. Anak tidak kenal lelah dan selalu "sibuk". lancar berlari, memanjat kursi, melangkah mundur atau ke samping, melompat, hingga menendang bola. Anak juga mulai mengenal dan menunjukkan emosi, mulai dari senang, sedih, kesal, hingga marah. Sayangnya, ia belum bisa mengelola emosinya dengan baik. Anda diharapkan membantu anak dalam mengenali emosi dan menyalurkannya. Bisa melakukannya dengan cara bercerita atau lewat permainan imajinatif. 
Jenis permainan: Bola tendang, role play (bermain peran), boneka tangan, buku cerita, puzzle sederhana, dll.

(TIM PARENTING/MON)



BACA JUGA:

Cara Membuat Kinetik Sand
Yuk, Bikin Slime Sendiri
Cara Mudah Bikin Playdough

 



Artikel Rekomendasi