Kenali Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)

 

Fotosearch


Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK) mengakibatkan gangguan pematangan telur, sehingga gangguan yang timbul adalah siklus haid yang panjang (lebih dari 35 hari). Dapat disertai juga perdarahan abnormal, disertai tumbuh rambut berlebihan di muka atau badan dan jerawat berlebihan. Penderitanya memiliki kadar hormon pria (androgen) lebih tinggi. Selain itu, sering juga ditemukan gangguan metabolisme lemak dan insulin pada perempuan dengan SOPK.

Penderita SOPK menjadi sulit hamil karena tidak ada telur yang dapat dibuahi, sehingga cenderung sulit hamil. Selain itu, kelainan metabolik pada SOPK dapat menyebabkan keguguran. Angkanya bervariasi tergantung derajat SOPK yang dialami.

Perempuan usia reproduksi memiliki risiko terkena SOPK. Faktor penyebab lainnya adalah genetik, penyakit metabolik seperti diabetes melitus, dan hiperkolesterol pada keluarga. Selain itu, gaya hidup seperti obesitas, kegemukan, kurang olahraga, merokok, dan konsumsi alkohol juga berpengaruh.

Cara mengatasinya:

- Pada SOPK dengan obesitas, penurunan berat badan sebanyak 5% bermanfaat untuk memicu haid secara alami.

- Susun diet sehat dengan tinggi vitamin dan mineral.

- Berolahraga secara teratur, minimal 30 menit setiap hari. Aktivitas fisik yang berkeringat dapat melepaskan hormon endorphin yang membuat Anda bahagia dan lepas dari stres. Dengan olahraga, berat badan pun akan turun.

- Berhenti merokok, karena selain bisa menimbulkan berbagai macam penyakit, juga mengandung zat berbahaya yang dapat merusak sel telur.

- Berhenti mengonsumi alkohol karena alkohol dapat merusak sel telur di ovarium.

(IAH/SAN)

Baca Juga:
- Terlambat Haid dan BAB Berdarah, Apakah Keguguran?
- Benarkah Tubuh Gemuk Bikin Susah Hamil?
- 6 Hal Paling Penting yang Harus Dilakukan Setelah Dinyatakan Positif Hamil

 



Artikel Rekomendasi