Pakai IUD Tapi Tetap Hamil

 



Intrauterine Device (IUD) atau spiral diyakini mampu mencegah kehamilan hingga 99,7%.  Ada dua jenis spiral, yaitu yang berisi hormon dan spiral berisi hormon yang dilapisi tembaga.  
 
Spiral hormon berisi hormon progestin yang dapat bertahan 3 sampai 5 tahun. Hormon progestin bekerja dengan cara mengentalkan lendir leher rahim sehigga menghalangi sperma menuju sel telur. Sedangkan spiral dengan tembaga mampu mencegah kehamilan hingga 10 tahun.

Meski kasusnya jarang, ada kemungkinan tetap bisa hamil meski sudah memakai spiral. Hal itu disebabkan, antara lain karena spiral bergeser atau keluar dari rahim. Penyebab lainnya, spiral dipasang saat ibu tidak menstruasi. Spiral hormon akan efektif mencegah kehamilan bila dipasang tujuh hari pertama masa menstruasi. Bila spiral dipasang di luar masa menstruasi, diperlukan pelindung lain, yaitu kondom dalam 7 hari setelah spiral dipasang.
 
Tanda-tanda kehamilan bagi ibu yang menggunakan spiral, tidak berbeda dengan tanda-tanda kehamilan pada ibu yang tidak menggunakan spiral, yaitu pusing, mual, cepat lelah, payudara mengeras dan nyeri, dan tidak menstruasi.
 
Bila Anda mengalaminya, lebih baik Anda segera ke dokter kandungan untuk memastikan ada atau tidak ada kehamilan. Melakukan tes sendiri lebih baik, sebelum Anda ke dokter. “Kehamilan dengan spiral berada di dalam rahim dapat memicu keguguran,” ujar Lanalee Araba Sam, dokter dari USA. Spiral harus segera dicabut karena bila tidak akan berbahaya bagi kehamilan. Tetapi mengeluarkan spiral bila sudah terjadi kehamilan pun bukannya tanpa risiko keguguran. (IR)
 

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

ASI Deras Juga Harus Berkualitas

Kampanye “Peduli ASI Berkualitas” oleh IDAI, BKKBN dan Blackmores mengajak calon ibu, ibu hamil hingga ibu menyusui untuk menyiapkan ASI berkualitas demi menurunkan risiko stunting.... read more