Membuat Catatan Pejalanan Konsepsi

 

Fotosearch


Sudah bertahun-tahun menikah namun belum juga dikaruniai momongan. Hasil tes yang dilakukan menunjukkan  keduanya baik-baik saja, tak ada gangguan yang menghambat. Berbagai nasihat agar sabar, banyak makan itu dan  ini, melakukan posisi seks tertentu bahkan anjuran untuk melakukan bulan madu kedua, sudah diterima. Namun belum juga berhasil.

Rupanya, menurut Tracy W. Gaudet, MD, dalam bukunya Body, Soul and Baby,  ada aspek emosi yang didasari rasa tidak aman, ragu atau marah yang jadi “penghalang” terjadinya pembuahan. “Trik untuk hadapi masalah prakonsepsi seperti ini adalah mengomunikasikan perasaan masing-masing agar persiapan mental dan emosi untuk jadi orang tua menjadi tuntas,” demikian jelas direktur,The Duke Center for Integrative Medicine, Arizona, AS.

Cara termudah mendata dan mengomunikasikan beberapa masalah emosi yang tak terselesaikan adalah dengan melakukan journaling atau membuat catatan “perjalanan” prakonsepsi. Selayaknya sebuah perjalanan menuju tujuan utama jadi ayah dan ibu, Anda dan pasangan sangat perlu melakukan pencatatan reflektif. Dengan cara ini, sumber “benang kusut” dapat ditemukan dengan mudah. Dari situ, Anda berdua dapat “bekerja” menyelesaikannya. 


Langkah-Langkah Journaling
 
Cari waktu berkomunikasi dengan pasangan. Rencanakan waktu dan tempat yang tepat untuk melakukannya, agar Anda dan pasangan merasa nyaman   leluasa. Lalu, ciptakan suasana yang relaks dan nyaman, agar Anda berdua dapat melakukan refleksi dan komunikasi secara fokus. Misalnya, pilih waktu saat akhir pekan atau mengambil cuti khusus dan pergi ke tempat yang Anda berdua sukai. 

Buatlah semacam daftar pertanyaan. Anda dan pasangan harus menjawab  masing-masing pertanyaan tersebut secara terbuka. Jadi, ketika pasangan menjawab, Anda wajib mendengarkan, dan sebaliknya, pasangan wajib mendengarkan ketika Anda berbicara.

Panduan pertanyaan. Beberapa pertanyaan berikut ini dapat menjadi panduan, namun Anda berdua dapat menambahkan beberapa pertanyaan lain untuk menggali masalah dengan lebih menyeluruh.
?

Uraikan tujuan Anda menjadi orang tua sekarang: “Saya ingin menjadi ibu sekarang karena ….”, “Saya ingin menjadi ayah sekarang karena …”.
- Uraikan mengapa sebagian dari diri Anda ragu untuk menjadi ibu sekarang: “Saya tidak yakin untuk segera hamil saat ini karena …. “, “Saya ragu untuk segera menjadi ayah karena ….”. 
- Jawab pertanyaan dengan logika terbalik: “Jika saya tidak hamil sekarang, maka …” (Jelaskan kecemasan, kekhawatiran dan kepedulian Anda. Pertanyaan untuk calon ayah: “Jika saya tidak memiliki anak sekarang, maka … “ (Jawab, mengapa menjadi ayah sekarang jadi begitu penting)
-  Gali lebih jauh ke sumber masalah Anda dan pasangan: “Apa saja hal terbaik dan terburuk yang Anda hadapi apabila Anda menjadi ibu/ayah sekarang?”; “Apakah hal termudah dan tersulit yang mungkin akan Anda hadapi ketika Anda hamil sekarang?”; “Bagaimana kehadiran Anda memengaruhi hubungan Anda berdua?”; “Apakah kehadiran anak Anda akan memengaruhi karier Anda?”; “Apa hal paling seru yang akan Anda hadapi ketika Anda jadi  ibu/ayah sekarang?”; “Apa yang paling menakutkan jika Anda menjadi ibu/ayah sekarang?” 

Setelah selesaikan “soal” …
Cobalah untuk membantu pasangan menyelesaikan masalah yang dihadapi. Misalnya, apabila istri merasa dirinya sulit hamil, suami wajib memberikan keyakinan dan menenangkan. Sebaliknya, istri juga perlu menguatkan mental pasangan, terutama jika si calon ayah merasa belum siap. 

Bila sumber masalah sedemikian kompleks dan Anda sebagai pasangan  tidak dapat memberikan solusi, maka  Anda berdua sebaiknya segera mencari bantuan. Anda dapat menghubungi psikolog, psikiater,  lembaga konsultasi perkawinan atau lembaga konsultasi keluarga. Sebenarnya, bentuk bantuan tersebut tak selalu berupa nashat dokter atau psikolog. Ibu atau ayah Anda pun bisa menjadi sumber terpercaya untuk memberikan referensi solusi. Masalahnya, tak semua memiliki hubungan yang harmonis dan selaras dengan ayah dan ibunya. Selain itu, bila Anda dan pasangan memutuskan “ahli” tersebut  adalah salah satu anggota keluarga, maka dia harus dapat memposisikan diri secara netral dan senantiasa dapat melihat masalah secara obyektif.  

Bila semua masalah dapat diselesaikan sendiri tanpa bantuan, cobalah untuk mengisi kembali jurnal dengan pertanyaan yang sama beberapa minggu kemudian. Cobalah cek, apakah jawaban Anda dan pasangan ada yang berubah. Bila ya, ada dua kemungkinan, yakni masalah sudah diselesaikan dengan baik, atau sebaliknya Anda dan pasangan perlu mendapatkan bantuan. 

Menyehatkan Memang, Tapi…
Anda dan pasangan sejak belum menikah hobi berolahraga, nyaris tiada hari tanpa olahraga. Menurut banyak penelitian olahraga jelas sangat banyak manfaatnya antara lain mencegah diabetes, darah tinggi, gangguan jantung dan stroke, menangkal obesitas, dan tentu saja membuat hidup jadi gembira.
 
Namun jika Anda ingin hamil, olahraga yang terlalu berat  justru bisa membuat Anda kesulitan hamil.

Sebab, menurut John Norian, M.D., dokter spesialis kesuburan di Loma Linda University’s Center for Fertility, California., perempuan yang terlalu keras berolahraga akan kehilangan lemak tubuh yang membantu memproduksi estrogen, yang memacu ovulasi. “Jadi jangan terlalu lama dan keras berolahraga, cukup  4-5 hari per minggu selama 30 menit  untuk menjaga denyut jantung 120-130 denyut per menit," kata Norian.


Bebas Stres
Anda mungkin salah satu orang yang pernah memberi nasihat bagi teman atau saudara yang ingin hamil dengan mengatakan, “Santai saja kalau ingin cepat hamil, nggak usah stres. Dan menurut  Alice Domar, PhD, Direktur Eksekutif di Domar Center for Mind/Body Health at Boston IVF, AS,  semakin banyak riset yang menyimpulkan bahwa ada kaitan antara stres, cemas dan depresi dengan kesuburan. Ini karena kalau Anda stres Anda mungkin malas berhubungan seks, salah satu syarat terjadinya pembuahan. Situasi ini, menurut  Alice, juga mendorong orang untuk merokok yang diketahui menjadi salah satu penghambat persalinan.


(TIM AB/IAH/WIT)


Baca juga:
Apa Yang Dimaksud Rahim Kering?
6 Hal Yang Wajib Diperhatikan Saat Akan Cek Kesuburan
Program Cepat Hamil

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mengatasi Gangguan Kesuburan Pria

Gangguan kesuburan pria yang terkait dengan masalah sperma, bisa dibedakan menjadi gangguan sebelum testis (pretesticular), gangguan pada testis (testicular), dan gangguan setelah testis (posttesticul... read more