Anak Terlalu Lengket

 

Bayi lengket kepada orangtuanya, itu wajar. Tapi jika terlalu lengket, anak jadi tidak mandiri. Kunci sukses melatih anak mandiri dan tidak terlalu ‘lengket’ dengan orangtuanya adalah komitmen dan rasa percaya orangtua pada anak dan pengasuhnya. Untuk bayi yang sudah sangat lengket, hari-hari pertama latihan memang sangat sulit. Butuh jiwa besar orangtua jika melihat anaknya menangis. Tapi yakinlah bahwa Anda dan anak bisa melewatinya dengan baik dengan mengikuti tips berikut.  
  1. Jangan Meninggalkannya Begitu Saja. Untuk memulai melatih anak mengatasi rasa cemas ditinggal orangtua, sebaiknya jangan meninggalkannya begitu saja tanpa ‘pemanasan’ karena dapat memancing rasa takut berlebihan. Sediakan waktu beberapa saat untuk menjelaskan kepadanya kemana Anda akan pergi. Yakinkan ia bahwa Anda pasti akan segera kembali untuknya.
  2. Hiburlah Anak Sebelum Anda Meninggalkannya. Sebelum Anda meninggalkan anak, nyamankan ia dengan mainan yang menghiburnya. Jika ditemani dengan pengasuh, pastikan ia merasa familiar dengan pengasuhnya. Sediakan waktu bermain bersama sejenak sebelum Anda pergi dan katakan di sela-sela bermain bahwa Anda akan pergi sebentar dan akan segera kembali. Yakinkan kepadanya bahwa ia akan baik-baik saja selama ditinggal.    
  3. Lakukan dengan mudah dan perlahan. Anak yang tidak terbiasa ditinggal orangtuanya pasti merasa cemas jika tiba-tiba harus tinggal dengan orang lain. Jangan terlalu terburu-buru melatih anak mengatasi rasa cemasnya ketika ditinggal. Lakukanlah secara perlahan-lahan. Mulailah dengan meninggalkannya sejenak dan amati perilakunya. Jika ia menangis jangan hampiri ia hingga 10 menit berlalu asal jangan lupa untuk meninggalkan benda-benda atau mainan yang dapat menyamankannya. Kemudian keesokan harinya, tambahkan waktunya. Latihan ini butuh konsistensi dan berkelanjutan hingga dia 'lulus.' Latihan ini juga akan mempermudah saat anak mulai masuk playgroup atau pre-school.   
  4. Jaga komunikasi dengan anak namun abaikan segala complaint-nya. Ketika anda sedang berada di ruangan terpisah dengan anak anda pada hari pertama berlatih, tetaplah berbicara dengannya. Ceritakan apa yang sedang anda lakukan disana dan katakan bahwa anda akan segera kembali. Tentu saja dia akan protes dan meminta anda segera kembali, tetapi abaikan sampai waktu yang anda sudah tentukan berlalu. Sekali lagi, konsisten dengan apa yang sedang anda lakukan !
  5. Tetaplah ceria dan gembira saat Anda kembali kepadanya. Ketika Anda kembali kepadanya, hujani ia pelukan, ciuman dan ungkapan kasih sayang. Jangan lupa bicarakan mengenai apa yang dia lakukan selama Anda tidak bersamanya. Anda juga bisa menceritakan apa yang Anda lakukan selama tidak bersamanya. Tetap tunjukkan wajah gembira, jangan tunjukkan wajah muram atau sedih karena berpisah dengannya.
  6. Saat berlatih tidur terpisah, berjanjilah pada anak bahwa Anda akan kembali sesekali ke kamarnya dan jangan ingkari janji. Berikan anak keyakinan bahwa dia tidak pernah dilupakan meski tidur terpisah dan seluruh keluarga sangat mencintainya. Jika keyakinan seperti ini sudah dimiliki anak, dia akan merasa aman dan nyaman. Temani ia sejenak sebelum tidur, bacakan buku cerita atau dongeng. Ingatlah untuk menengoknya sesekali ke kamarnya karena Anda sudah berjanji padanya.  
  7. Tinggalkan ia di tempat tidur dengan sesuatu yang membuatnya nyaman. Ketika akan tidur terpisah, tidak ada salahnya memberikan benda milik Anda yang masih menyisakan bau Anda untuk membuatnya tetap tenang. Letakkan juga mainan kesayangannya. Perlu untuk anda ingat : berikanlah benda milik Anda hanya ketika waktu tidur tiba, jadi benda itu berfungsi untuk sekedar menyamankan bayi ketika Anda tidak berada di sisinya dan bukan yang lain. (me)

Baca juga:


 



Artikel Rekomendasi