Balita Belajar Menyelesaikan Masalah

 

Jangan buru-buru ikut campur saat balita bertengkar dengan temannya. Tak selamanya buruk, kok. Ini bisa menjadi kesempatannya belajar menyelesaikan beda pendapat dengan teman. Bahkan, balita juga bisa tampil sebagai “wasit” yang menengahi temannya yang bertengkar. Yuk dukung balita saat ia berusaha jadi “wasit,” dengan cara:
  • Usahakan tidak ikut campur saat anak menengahi perselisihan temannya. Hargai pendapat anak dan percaya ia mampu menemukan solusinya. Beri waktu untuk menengahinya. Walaupun, tak jarang ia mencari bantuan orang dewasa, terutama bila dia mengalami kesulitan untuk menyelesaikan konflik. Ajukan beberapa solusi ketika anak meminta bantuan. Biasanya ia bisa menerima solusi yang diusulkan oleh orang dewasa. “Kata Ibu, daripada berebut mainan, ayo kita main bola biar bisa main bersama-sama.”
  • Asah kemampuan balita untuk memilah-milah situasi dengan mengajukan pertanyaan. Misalnya, apa yang terjadi, mengapa masalah tersebut terjadi dan lain-lain. Bila balita masih mengalami kesulitan untuk menemukan solusinya, berikan pilihan solusi. Misalnya, tanyakan apakah ia akan meminta mereka bermain bergantian atau memainkan permainan lain yang bisa dimainkan berdua. Tanyakan alasannya memilih cara tersebut.
  • Selesaikan masalah dengan mengajak anak berbicara, tidak dengan agresi fisik seperti menggigit, memukul atau melempar. Penyelesaian masalah lewat dialog akan dipilih balita Anda jika didukung oleh sikap Anda yang juga mau membicarakan masalah dengan baik-baik. Anda juga harus mencontohkan cara menghadapi konflik dengan baik. Tunjukkan padanya, Anda bisa mengontrol sikap, Anda bisa menyelesaikan masalah dengan membicarakan hal tersebut secara baik-baik, tidak membentak-bentak dan juga tidak menggunakan kekerasan.
  • Bantu balita berempati. Anak usia 3-4 tahun sudah bisa berempati tapi terkadang juga masih muncul sifat egosentrisnya. Untuk mengasah kemampuannya mengenali perasaan orang lain, ajak balita mengamati bahasa tubuh orang lain, kenalkan kosa kata yang menunjukkan emosi sambil menunjukkan ekspresi emosi.
Baca juga:
Ajarkan Balita Mengelola Emosi
'Mendinginkan' Balita Pemarah

 



Artikel Rekomendasi