Belajar Dari Main Boneka

 

Baik anak perempuan dan anak laki-laki, secara alami akan tertarik pada boneka bayi atau boneka manusia. Manfaatkan fase ini untuk mengajarkan berbagai  hal. Sebab dengan bermain boneka  anak akan berlatih untuk mengembangkan sikap empati dan simpati kepada orang lain. Dengan bermain boneka anak juga dapat diperkenalkan dengan berbagai aspek  kehidupan sehari-hari:
  • Mengenalkan hal-hal baru,  misalnya toilet training.  Lengkapi kotak mainan anak dengan kloset mainan. Gunakan boneka untuk mengajarkan cara menggunakan kloset dengan benar.   Dengan bantuan bonekanya,  belajar toilet training akan lebih mudah dan menjadi kegiatan yang menyenangkan. 
  • Belajar empati dengan  mengasuh dan merawat. Anak-anak secara alami akan memperlakukan bonekanya seperti Anda memperlakukan dirinya. Memandikan, memberinya susu dan menyuapi, adalah permainan pura-pura yang disukai balita 3 tahun. Di usia 4 tahun, anak akan tertantang melakukan kegiatan yang lebih rumit dengan bonekanya, misalnya membedong atau memakaikan baju dan menyisirnya. Dengan bermain boneka, anak-anak belajar untuk tidak hanya memikirkan dirinya sendiri, tapi juga memikirkan dan peduli orang lain serta memberikan diri bagi orang lain.  
  • Sebagai teman yang menyenangkan. Boneka, apa pun bentuknya, binatang maupun bayi, anak, atau orang dewasa, selalu membuat anak merasa punya teman. Mengobrol dan berbagi rahasia bisa dilakukan anak dengan bonekanya. Sebab boneka adalah teman bisu yang takkan mengadu pada Bunda saat anak mengakui perbuatan salahnya pada si boneka.  
  • Sebagai sarana mengungkapkan perasaan. Berikan boneka yang  mudah dipegang dan dipeluk. Anak akan memanfaatkan bonekanya sebagai alat pelampiasan kasih sayang, kekesalan hatinya atau kesedihannya.  Memarahi dan memeluk boneka dapat mengembalikan suasana hati anak.
  • Mengenal orang dari berbagai bangsa. Beragam bentuk boneka berbentuk orang dengan aneka ukuran, warna kulit, bentuk dan warna rambut, serta memakai  jenis pakaian, dapat menjadi sarana Anda mengenalkan bermacam-macam orang yang ada di seluruh dunia. Ajak anak membandingkan warna kulit dan warna rambutnya dengan boneka-bonekanya.  Ceritakan orang-orang dengan berbagai warna kulit dan rambut serta budaya, makanan dan tempat tinggal mereka.
  • Belajar tentang tumbuh dan bergerak. Bersiaplah saat anak bertanya, mengapa boneka bayinya tidak bisa bergerak atau tidak tumbuh. Jelaskan dengan bahasa sesederhana mungkin. Misalnya, “Karena boneka terbuat dari plastik atau kain, jadi dia tidak bisa hidup.” Ini sekaligus mengajarkan anak tentang benda hidup dan benda mati.
  • Belajar kreatif dengan menciptakan panggung boneka. Gunakan berbagai jenis boneka, misalnya boneka binatang dan boneka manusia.  Ajak anak menciptakan cerita dengan tokoh boneka-bonekanya. Buatkan tema cerita yang sederhana, misalnya “memelihara binatang.” Anda dapat mengajarkan anak tentang merawat binatang dan apa yang akan dialami binatang bila mereka tidak diberi makan atau dirawat dengan baik. Selipkan pula tentang makanan yang disukai para binatang.(me)
Baca juga:
Bermain Peran Dengan Boneka
Memilih Boneka Untuk Anak


 



Artikel Rekomendasi