Gaya Pengasuhan Ayah pada Anak Laki-laki

 



Ayah menaruh harapan besar pada anak laki-laki agar kelak bisa menjadi sosok laki-laki yang kuat, tegas dan berani. Dalam psikologi revolusioner, yang merupakan turunan dari teori evolusi Darwin, ayah ingin menurunkan generasinya kepada anak laki-laki. Anak laki-laki masih dianggap sebagai penerus nama keluarga.
 
Berbeda dari anak perempuan, yang kelak bisa mengubah nama belakangnya dengan nama suami. Harapan itu berdampak pada gaya pengasuhan ayah terhadap anak laki-lakinya seperti:  

1. Mengajarkan dan memberi contoh bagaimana peran seorang laki-laki, bertindak sebagai laki-laki dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki.

2. Melakukan segala yang tidak diduga oleh kaum ibu. Kadang ayah sering dianggap bermasalah,  karena apa yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh ibu. Sebenarnya ayah tidak melakukan hal yang salah, hanya saja caranya berbeda dengan ibu.

3. Lebih senang melakukan kegiatan fisik yang sedikit memerlukan tenaga atau adu fisik. Ayah ingin anak laki-lakinya kuat dan berani. Anak meninju dada ayah sekuat tenaga, tidak masalah! Dan adu fisik yang dilakukan oleh ayah berdampak positif, anak laki-laki belajar cara mengontrol reaksi fisik dan mengatur emosi. 

4. Mengajak kegiatan-kegiatan spontan, misalnya bermain ke luar rumah. Ayah merasa anak laki-laki tidak membutuhkan syarat atau persiapan ketika diajak pergi secara mendadak, sama seperti dirinya yang bisa pergi kapan saja tanpa harus dandan.

Baca juga: 10 Hal yang Wajib Ayah Ajarkan Pada Anak Laki-laki

5. Mengajak  untuk mengasah logika, sesuai keahliannya. Misalnya ayah lebih senang menjelaskan alasan kenapa anak harus memastikan arah menendang bola. Jika bola kena kaca, kaca akan pecah. Daripada “Nanti kalau bola kamu mengenai Lucy, tetangga depan. Kasihan Lucy, bagaimana perasaannya kalau ia terkena bola?

6. Mengajak untuk siap bersaing dengan siapa saja. Ayah tidak ingin puteranya hidup tanpa memiliki daya juang, hanya mengalah dan mengalah. Mau diletakkan di mana ego seorang laki-laki?

7. Tidak  mengindahkan anak laki-laki menangis. Ia cenderung tidak senang melihat anak laki-lakinya menangis. Tangisan merupakan bentuk dari kekalahan atau kelemahan.

8. Memberi  contoh bahwa laki-laki bertugas melindungi kaum perempuan. Sejak dini, ayah akan mengajak puteranya mendampingi dan membantu sang ibu. Misalnya membantu ibu membawakan tas belanjanya.

foto 123rf

 



Artikel Rekomendasi