Ternyata, Musik Punya Banyak Manfaat Buat Otak Anak

 

Fotosearch




Bagi anak-anak, musik bukan hanya sebagai sarana hiburan, melainkan memiliki manfaat lebih untuk otaknya. Pakar terapi musik dan founder The British Society for Music Therapy, Juliette Louise Alvin, dalam bukunya, Music Therapy, menjelaskan musik menghasilkan rangsangan ritmis untuk organ pendengaran manusia. Kemudian rangsangan akan diolah di dalam sistem saraf tubuh dan kelenjar pada otak. Sistem saraf di otak mengatur rangsangan ritmis tersebut ke dalam ritme tubuh sehingga memengaruhi banyak hal untuk anak-anak.

1. Mencerdaskan otak
Rupanya, setelah getaran musik masuk ke jiwa kita melalui neuron di otak, jutaan neuran menjadi aktif. Ahli saraf dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan, "Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak, termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan. Dari sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi.” Sebuah penelitian di Universitas Toronto bahkan membuktikan ada kecenderungan anak memiliki IQ lebih tinggi jika belajar musik dibanding anak yang tidak belajar musik. Dengan berlatih musik, keseimbangan  otak kiri dan otak kanan akan terbangun dengan baik.

2. Meningkatkan mood
Saat masuk melalui bagian Nucleus Accumbens & Amygdala, musik akan memengaruhi emosi dan perasaan. Ada sebuah studi dalam jurnal Nature Neuroscience, lagu-lagu klasik dapat mendorong pelepasan dopamin dan endorfin, zat kimia dalam otak dan tubuh yang bisa membuat seseorang merasa senang. Sehingga sebagian besar orang merasa lebih relaks dan bahagia setelah mendengarkan lagu klasik. Hal ini juga berlaku untuk anak-anak.

3. Membuat tubuh lebih sehat
Ketika menstimulasi hipotalamus otak, musik akan memengaruhi fungsi saraf otonom yang mengontrol pernapasan, tekanan darah, dan denyut jantung. Dengan terkontrolnya saraf-saraf tersebut secara otomatis tubuh anak akan lebih terjaga kesehatannya. Sebuah studi di Brunel University, London Barat, pun sempat menyebutkan bahwa musik dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan semangat seseorang. Tak heran bukan jika musik sering diperdengarkan pada orang berolahraga. Atau musik selalu didendangkan saat anak-anak melakukan olahraga, senam, atau gerak dan lagu.

4. Meningkatkan konsentrasi
Sering disebut-sebut kalau musik mampu meningkatkan ketajaman seseorang untuk berpikir dan konsentrasi. Stanford University School of Medicine sempat melakukan penelitian menggunakan musik dari zaman Barok, hasilnya musik memang mampu membuat orang yang mendengarkannya lebih fokus. Hal ini makin terbukti dengan adanya pendapat dari psikolog, Monty P. Satidarma dan Roswiyani P. Zahra, dalam bukunya Sehat dan Cerdas dengan Musik, bahwa mereka yang memainkan musik, maka konsentrasinya akan terlatih konsentrasinya, mampu meningkatkan proses berpikir, mengingat, dan menganalisis.

5. Melatih dan meningkatkan kemampuan motorik
Irama musik terbukti mampu menstimulus anak untuk senang bergerak, seperti bertepuk tangan, menggerakkan tangan dan kaki, atau menari mengikuti irama. Hal ini selain dapat membuat anak bergerak lebih aktif dan tangkas, sekaligus melatih koordinasi dan kontrol motoriknya, baik motorik kasar maupun motorik halus.

6. Meningkatkan kreativitas
Saat musik diperdengarkan pada anak, coba sesekali pancing anak untuk mengubah liriknya. Cara ini dapat merangsang dan melatih kreativitas anak Anda. Atau ketika Anda memberikan alat musik pada anak, kecenderungannya sangat besar untuk anak mengeksplorasi nada-nada baru. Wow, anak Anda bisa menciptakan lagu sendiri!

7. Melatih kemampuan berbahasa
Pada saat anak Anda bernyanyi mengikuti lirik lagu, tanpa Anda sadari ia sudah belajar mengenal aneka kata yang terdapat pada lirik lagu. Makin banyak Anda mendengarkan lagu pada anak maka akan semakin banyak ‘tabungan’ kata anak. Jangan lupa menjelaskan arti dari kata-kata baru yang dikenal oleh anak agar anak bisa memahami kata lebih tepat.


KAPAN MULAI MENGENALKAN MUSIK?
Musik sebenarnya sudah dikenal anak sejak dalam kandungan. Denyut jantung Anda merupakan irama musik pertama yang ia dengar, selain musik yang Anda dengar pada saat hamil. Jadi, bisa dikatakan tidak mengenal waktu untuk mengenalkan musik pada anak. Usai anak dilahirkan hingga balita bahkan sampai dewasa, mereka membutuhkan musik untuk menstimulasi jaringan sel otaknya.    


Baca Juga:
5 Mainan Yang Bisa Membantu Cerdaskan Anak
Kenalkan Alat Musik Tradisional Pada Anak
Ayo, Ajak Balita Bergerak Agar Cerdas

 



Artikel Rekomendasi