Yang Terjadi pada Anak, Jika Kurang Tidur Malam

 

Foto: Freepik


Tidur malam berkaitan sangat erat dengan pertumbuhan anak. Baik atau tidaknya pertumbuhan anak, sangat ditentukan oleh cukup atau tidak durasi dan kualitas tidurnya di malam hari. 

Saat tidur malam, hormon pertumbuhan anak bekerja. Hormon pertumbuhan ini berperan dalam pertambahan tinggi badan anak. Menurut pakar dokter spesialis anak dan pakar tumbuh kembang, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K), hormon pertumbuhan bekerja ketika anak sudah tidur dan masuk ke fase tidur dalam.

"Pada malam hari, ada yang namanya hormon pertumbuhan. Hormon pertumbuhan ini yang menyebabkan tinggi badan anak optimal. Kalau siang hari (tidur siang), tidak ada hormon pertumbuhan. Jadi siang hari itu tidak dinilai kualitas tidurnya," kata Prof. Rini saat berbincang dengan Ayahbunda di acara Instagram Live, Selasa, 23 Juni 2020. 

Menurut Prof. Rini, hormon pertumbuhan anak mulai bekerja di jam 11-12 malam. Sehingga, jika anak lambat tidur atau tidur kemalaman, maka hormon pertumbuhannya tidak bekerja dengan maksimal. 

"Kalau anak tidur jam 10 malam, berarti sudah terlewat karena dia (hormon pertumbuhan) keluar pada saat tidur yang dalam. Makanya anak yang tidur malamnya bagus, rata-rata tinggi badannya baik," ujar Prof. Rini yang juga menjabat sebagai Ketua Cabang Ikatan Dokter Anak Indonesia DKI Jakarta ini.

Selain memiliki peran penting terhadap pertumbuhan anak, tidur malam juga ikut menentukan kesehatan tubuhnya. Seperti dikatakan Prof. Rini, jika anak kurang tidur malam, ada beberapa dampak yang mungkin ia alami. Di antaranya, daya tahan tubuh yang berkurang, dan menurunnya kewaspadaan.

"Daya tahan tubuh berkurang, dan juga kewaspadaan. Anak menjadi tidak waspada karena mengantuk. Jadi kekurangan jam tidur itu membuat anaknya mungkin kelihatan ceroboh, karena dia tidak fokus, ini salah itu salah, sebab dia mengantuk. Dan kalau daya tahan tubuh menurun, nanti dia juga jadi mudah sakit. Jadi ini harus diperhatikan," Prof. Rini. 

Pedoman waktu tidur yang cukup bagi anak, tergantung pada usianya. Menurut Kementerian Kesehatan RI, anak usia 0-1 bulan, kebutuhan tidurnya berkisar 14-18 jam per hari. Usia 1-18 bulan, 12-14 jam per hari. Usia 18 bulan-3 tahun, 11-12 jam per hari. Usia 3-6 tahun, 11 jam per hari. Usia 6-12 tahun, 10 jam per hari. 

Prof. Rini menyarankan agar anak-anak sudah bersiap untuk tidur jam 8 malam. Sehingga jam 9 sudah mulai tidur. 

Jika anak-anak susah tidur, usahakan mengondisikan lingkungan yang mendukungnya untuk mau tidur. Misalnya, meredupkan lampu, mengganti baju tidur, bersih-bersih badan dan gigi, dibacakan dongeng, dan menghindarkan ia dari gangguan. 

Untuk wawancara selengkapnya dengan Prof. Rini, dapat Anda saksikan di Instagram @ayahbunda_


ALI


 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Anak Perlu Probiotik, Ini Alasannya

Probiotik merupakan mikroorganisme yang memberikan efek positif bagi kesehatan. Predikatnya sebagai 'bakteri baik' mampu menjaga proses metabolisme dan meningkatkan kekebalan tubuh, khususnya untuk ... read more