5 Cara Mengajar Anak Gosok Gigi

 

Foto: shutterstock


Sebuah jurnal kedokteran gigi anak di Virginia menyebut, kegiatan menggosok gigi bagi sebagian anak bisa menakutkan karena belum terbiasa. Tugas orang tua adalah mengajar anak menggosok gigi secara rutin dan membuatnya sebagai kegiatan yang menyenangkan, bagian dari merawat diri.

Ada 5 langkah yang dianjurkan oleh para dokter gigi anak di jurnal tersebut, yaitu 

1.  Biasakan membersihkan gigi anak sejak gigi pertama tumbuh. Anak akan terbiasa dan lambat laun akan terbiasa. Lakukan secara rutin dan tunjukkan pula cara Anda menggosok gigi setiap pagi dan malam hari. Proses penyadaran dari bayi akan lebih mudah, karena di usia selanjutnya anak tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang baru.

2. Beri kesempatan menyiapkan sikat gigi dan pasta giginya. Berikan sikat gigi dan pasta gigi, izinkan anak mengoles sikat giginya dengan pasta gigi. Anak usia 2 sampai 3 tahun sudah dapat melakukan sendiri, bahkan mungkin mereka mulai membangkang dan kerap menolak gosok gigi. Sambil bercerita pada anak bahwa menggosok gigi bisa menghilangkan sisa makanan yang dipakai kuman untuk beranak pinak. Kuman akan merusak gigi, yang membuat senyum kita jadi jelek. Kalau gigi bersih dan sehat, senym kita akan jadi cakep.

3.  Menggosok gigi bersama. Anak butuh cheerleader, penggembira atau penyemangat. Menggosok gigilah bersama - jangan lupa sambil tersenyum atau sambil joget. Anak pasti senang. Ceritakan mengapa pasta gigi anak warnanya ada yang pink, ada yang biru dan ada yang putih. Ceritakan pula zat-zat yang terkandung pada pasta gigi serta sebabnya pasta gigi tidak boleh ditelan. Beri contoh pula cara meludahkan pasta gigi dari mulut, karena anak usia 2 tahun belum mahir meludah.

4. Semangati anak, ceritakan mengapa ia harus menggosok gigi dua kali sehari. Pagi setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur. Tempelkan stiker di cermin wastafel setiap kali anak berhasil menggosok gigi 2 kali sehari. Bila dalam seminggu dia dapat menggenapi semuanya, ajak dia membeli stiker baru. 

Minta izin anak untuk memeriksa kembali giginya, karena mungkin anak belum dapat menggosok giginya dengan sempurna. Pastikan tidak ada sisa makanan di celah gigi anak. 

5. Pilih dokter gigi yang tepat. Kalau pun tidak ada dokter gigi anak di daerah tempat tinggal Anda, pastikan sang dokter ramah anak sehingga lebih berempati dengan anak. Usia 2 tahun adalah usia tepat anak diajak ke dokter gigi. Anak sudah dapat memahami pesan dokter tentang cara menyikat gigi yang benar.

Minta izin dokter gigi untuk memperkenalkan peralatan perawatan gigi pada anak, dan Anda tahan diri untuk menakuti-nakuti anak dengan peralatan itu. Minta waktu pada dokter gigi untuk menjalskan penyebab gigi rusak dan keguanaan alat.


Baca Juga
ANAK BOLEH MAKAN ES KRIM, ASAL...
4 LANGKAH SUPAYA BALITA TAK TAKUT KE DOKTER GIGI

 



Artikel Rekomendasi