Ajak Balita Bermain di Halaman Rumah Supaya Bugar

 

shutterstock

Membiarkan anak bermain di luar, tidak selalu mudah bagi orang tua. Takut si kecil tersengat panas, atau takut si kecil menginjak sesuatu yang berbahaya, dan takut si kecil disengat binatang.  Padahal bermain di luar rumah ternyata sangat bermanfaat untuk balita.
 
Bermain outdoor tidak perlu jauh-jauh. Halaman rumah, carport, bahkan teras rumah juga bisa Anda manfaatkan untuk bermain bersama si kecil.  Bila tempat tinggal Anda tidak jauh dari RPTRA (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak), manfaatkan fasilitas itu dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
 
Manfaat Bermain di Luar untuk Balita
 
Berkley Child and Family Development Center yang dikelola oleh University of Missouri-Kansas City, membuuktikan bahwa ada banyak hal yang bisa didapatkan balita dari bermain di luar ruangan, yaitu :



- Latihan fisik dengan bergerak seperti berlari, melompat, merangkak,

merayap, atau memanjat. Semua aktivitas permainan ini melatih fisik mereka, dan merangsang perkembangan motorik halus dan kasar.


- Perkembangan Sensorik atau penginderaan. Di halaman rumah, anak dapat melihat warna hijau daun, warna kuning bunga, atau merah buah tomat tanaman Bunda. Anak juga dapat mendengar deru suara kendaraan, kicau burung di atas pohon. Kaki anak dapat merasakan tekstur lantai kayu, batu-batu, rumput atau pasir.

 
- Belajar Konsep Ruang dan Geometri.

Dengan berada di halaman rumah, pemandangan mereka  lebih luas. Mereka akan tahu di mana letak rumah mereka di antara rumah-rumah tetangga. Mereka akan lebih memahami preposisi dan geometri, seperti “di samping” “di atas” “di bawah” “di depan” atau “di belakang”.


- Memperkaya Kosa Kata

Sembari bermain, orang tua akan mengatakan apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya, benda apa yang ia pegang, benda apa yang ia injak, dan warna apa saja yang dilihatnya.  Orang tua juga bisa menunjukkan kata sifat dengan mencontohkan bahwa pohon yang satu lebih tinggi dari pohon lain, rumah yang satu lebih besar dari rumah yang lain, atau pasir di sebelah sini lebih lembut dari yang di situ, dan sebagainya. Dengan demikian, mereka tidak hanya menambah kosa kata saja, melainkan juga menambah pemahaman kontekstual tentang kapan mereka harus menggunakan kata
tersebut.



- Belajar Menghitung

Anda bisa memanfaatkan momen ini untuk belajar menghitung. Anda bisa menghitung berapa jumlah bunga yang mekar dan berapa jumlah yang belum.
 
Ide Permainan


Usia 12-15 Bulan

Pada usia ini, mereka beralih dari seorang bayi memasuki dunia balita. Mereka sangat penasaran dan ingin mengeksplorasi dunia. Mereka menggunakan indera peraba, pencecap dan penciuman untuk mengenali lingkungannya.
 
Meniup gelembung sabun, mendorong mainan berroda atau troli bayi untuk membantu proses belajar berjalannya, mengetuk benda-benda yang ada di luar ruangan untuk menstimulasi senstivitas pendengarannya, atau bermain di kotak pasir. Untuk si kecil yang sudah mulai belajar berjalan, Anda bisa coba memintanya memindahkan bola dari satu kotak ke kotak lainnya melewati rumput.


Usia 16-19 Bulan

Memasuki usia ini, umumnya anak sudah bisa berjalan dengan lancar. Tidak hanya kemampuan gerak kakinya saja yang semakin baik, perkembangan kemampuan tangan dan kognitifnya juga semakin meningkat. Maka, permainan yang bersifat menggerakan tangan dan kemampuan berpikir kreatif sangat penting untuknya.
 
Permainan di luar ruangan yang bisa dicoba antara lain cilukba di sekitar pohon atau semak-semak, mengumpulkan bunga dan daun yang jatuh di halaman ke dalam kantong, memanjat, bermain cat.



Usia 20-24 Bulan

Kemampuan motorik dan kognitifnya akan berkembang semakin baik. Mereka mulai menyukai permainan yang mengombinasikan kemampuan motorik halus dan kemampuan kognitifnya.
 
Untuk permainan fisik, Anda bisa mengajaknya bermain kejar-kejaran dan melompat. Selain itu, Anda bisa coba mengajaknya bermain cat air, bermain pistol air atau bisa menggunakan air dari selang biasa. Di usia ini Anda sudah bisa mengajaknya mengklasifikasikan dan berhitung. Misalkan, kumpulkan bunga dalam kantong sesuai warnanya dan ajak ia menghitung berapa banyak bunga yang terkumpul.



Usia 2 – 3,5 Tahun

Anak-anak pada usia ini akan sangat menyukai permainan di luar ruangan yang spontan. Selain keterampilan geraknya yang sudah banyak,  rasa ingin tahu mereka juga semakin tinggi.
 
Manfaatkan hal tersebut untuk mengenalkannya dengan sepeda roda tiga, atau sepeda roda dua tanpa pedal.
 
Bola akan menjadi mainan yang multifungsi di usia ini. Anda bisa membariskan bola di halaman rumah dan meminta anak melompati bola tersebut satu persatu. Selain itu, ajarkan ia menggunakan kedua tangannya untuk melempar bola. Jika kemampuan melemparnya semakin lancar, tingkatkan ketangkasannya dengan memintanya melempar bola tersebut ke dalam keranjang.
 
Menendang bola dapat mulai Anda ajarkan. Sesekali masih meleset, itu wajar. Di usia ini, kemampuan interaksi sosial mereka terhadap makhluk hidup juga bertambah. Anda bisa sesekali mengajaknya memberi makan hewan peliharaan di rumah.


Usia 3,5 – 5 Tahun

Di usia ini, anak-anak juga belajar untuk mandiri. Kemampuan motoriknya juga berkembang semakin baik.
 
Anda bisa melibatkannya dalam permainan yang sekaligus mengajarkan ia kemandirian seperti menyapu halaman. Anda tidak perlu berekspektasi tinggi soal hasilnya. Namun, aktivitas ini selain menyenangkan untuknya juga melatih motoriknya.
 
Hal lain yang bisa dicoba adalah mengenalkannya dengan  sepeda roda dua, dan menerbangkan layangan.
 
Di teras rumahm Anda  bisa memintanya untuk menggambar apa saja yang ada di halaman rumah untuk mengasah kreativitas dan imajinasinya. Anda juga bisa mengajaknya bermain kemah-kemahan di halaman rumah.
 
 

Lela Latifa
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Ajak Balita Bermain Di Luar

Bermain di luar akan membuat balita aktif bergerak sehingga lebih bugar dan sehat. Ikutlah Ayah dan Bunda bermain sehingga anak lebih gembira. ... read more