Hati-Hati Bayi Terkilir

 

Terkilir, keseleo, atau salah urat, ketiganya sama-sama cedera otot. Bisa otot tendon (jaringan penghubung otot dengan tulang), atau ligamen (jaringan penghubung antartulang atau penyokong persendian) akibat gerak berlebihan atau trauma fisik. Misalnya akibat menerima dorongan atau tarikan berlebihan sehingga persendian keluar dari posisi normal. Pada kasus parah, dapat mengakibatkan robeknya ligamen.

Kasus bayi terkilir sering disebabkan oleh:
  • Bayi jatuh.
  • Orangtua kurang hati-hati, misalnya saat memakaikan baju, membimbing bayi belajar jalan, atau memandikan.
  • Bayi keseleo sendiri saat belajar merangkak, merambat atau berjalan. Biasanya karena terlalu bersemangat atau tempat berlatihnya kurang aman.
  • Kakak yang gemas melihat adiknya, memeluk atau menarik tangan adik terlalu kuat.
  • Gerakan refleks proteksi, sering terjadi ketika bayi hampir jatuh atau mendekati tempat berbahaya sehingga secara refleks orangtua segera "menyambar" bayi agar menjauh dari sana.
  • Salah urut, misalnya karena bayi rewel dan berontak saat dipijat, sementara terapis kurang paham bagaimana mengatasinya hingga akhirnya bayi terkilir.
Tanda terkilir
  • Rewel karena kesakitan.
  • Bila bagian tubuh yang terkilir disentuh, dia menangis atau kesakitan.
  • Bengkak atau memar di bagian tubuh yang terkilir.
  • Gerak-geriknya berubah. Misalnya, bila tadinya dia bisa menggerakkan seluruh anggota tubuhnya, kini ada satu bagian yang menjadi tidak aktif, tidak bisa digerakkan, atau bila digerakkan bayi kesakitan.
  • Bila setelah dimandikan, bagian tubuh yang terkilir tetap hangat sementara bagian tubuh lain agak dingin.  
Rentan terkilir!  bahu, siku, pergelangan tangan - biasanya terkilir saat bayi diangkat - pangkal paha, lutut, pergelangan kaki - biasanya terkilir akibat tertarik saat diganti popok.

Jika bayi terkilir.


 



Artikel Rekomendasi