MPASI, Belajar Dari Suapan Pertama

 

Foto: Freepik


Menyongsong tahap perkembangan baru yang dicapai bayi Anda, selalu menyenangkan. Demikian pun ketika bayi Anda menginjak usia 6 bulan, ia hampir lulus ASI eksklusif. Dengan perasaan harap-harap cemas, Anda ingin agar suapan pertama memberi kesuksesan pada Anda berdua. Si kecil mau menerima makanan barunya,  dan Anda merasa percaya diri.
 
Banyak resep sudah Anda  pelajari untuk mempersiapkan makanan pertama bayi Anda. Banyak juga makanan bayi dalam kemasan yang Anda pelajari untuk diberikan pada pengalaman pertamanya. Kandungan gizinya, cara penyajiannya, dan jumlahnya. Tentu saja itu merupakan langkah yang baik.
 
Kenyataannya, memberi makan pada bayi lumayan menguras emosi. ‘Harus habis’ adalah pesan dari bawah sadar kita ketika baru memperkenalkan makanan pertama pada bayi. Terutama karena Anda menggunakan makanan bayi dalam kemasan, di mana di label tertera takaran normal untuk bayi seusia  bayi Anda.
 
Proses Interaksi
 
Memberi makan anak merupakan proses interaksi yang keberhasilannya tergantung pada karakter kedua pihak. Karakter anak dan karakter Anda. Interaksi Anda selama menyuapi anak  akan memberi dampak yang sangat kuat pada pemahaman anak tentang diri dan lingkungannya.
 
Tekanan dan pertengkaran yang terjadi saat Anda menyuapi si kecil, membuat suasana tidak menyenangkan. Ketika Anda bersikeras menjejalkan suapan ke dalam mult si kecil dan ia menolak karena dia baru mengenal tekstur baru – lebih kasar dari susu -  anak Anda belajar bahwa makanan bukan sesuatu yang baik.
 
Makan adalah bentuk pertahanan hidup. Kita membuat pilihan apa yang akan kita makan, kapan, dan berapa banyak. Seharusnya makanan yang kita santap bisa membuat kita merasa lebih baik. Demikian pun apa yang Anda suapkan, seberapa banyak, dan bagaimana Anda menyuapkan makanan itu, memberi jejak kesejahteraan anak di masa dewasanya.
 
Beberapa hal penting Anda pahami ketika memperkenalkan makanan padat pada anak:

 
  • Perkembangan oromotor
Perkembangan oromotor dipengaruhi oleh perkembangan kemampuan mengendalikan kepala. Dicapai oleh anak mulai usia 4 bulan. Struktur rahang dan lidah sudah dapat mendukung aktivitas kunyah dan telan. Ia dapat mengendalikan makanan lembut dengan sedikit kesulitan.
 
  • Tahap perkembangan sosial emosi
Sesuatu yang baik bila mendatangkan rasa nyaman. Bayi usia ini akan tersenyum bila merasa nyaman – kenyang dan tidak mengantuk. Ia belajar megenali dirinya lewat cermin. Ia senang bermain dengan orang terutama yang sudah dia kenal akrab. Sudah dapat menanggapi perasaan orang lain, terutama perasaan senang. Tapi ia juga dapat mengenali perasaan Anda dari raut wajah Anda.
 
  • Perkembangan berpikir
Bayi Anda paham bahwa perilakunya memengaruhi Anda. Ia mengenali sekitarnya dengan memasukkan benda-benda ke dalam mulut. Ia mulai memerhatikan aktivitas di sekitarnya dan meraih benda-benda yang membuatnya penasaran.
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Cara Tepat Bergawai pada Anak

Data riset brand smartphone Huawei tahun ini, 87% orang tua Indonesia memberi gawai ke anak. Dan anak-anak usia 5 hingga 8 tahun di negeri ini, sudah memakai gawai. ... read more