Mirror Syndrome pada Ibu Hamil, Langka tapi Berbahaya

 

Foto ilustrasi (Freepik)
Mirror syndrome atau sindrom cermin merupakan suatu penyakit yang terjadi pada ibu hamil. Mirror syndrome tergolong sangat langka, namun berpotensi membahayakan jiwa ibu dan janin jika terlambat terdeteksi.

Mirror syndrome, seperti mengutip dari situs Very Well Family, adalah kondisi dimana janin mengalami kelebihan cairan yang tidak normal dan ibu hamil mengalami preeklampsia atau darah tinggi. Secara medis mirror syndrome dikenal juga dengan istilah ballantyne syndrome atau triple edema

Alasan di balik penyebutan mirror syndrome, karena gejala pada ibu dan janin memiliki kesamaan yaitu sama-sama mengalami pembengkakan. Tubuh janin membengkak akibat kelebihan cairan, dan di saat yang sama, tubuh ibu hamil juga ikut membengkak akibat preeklampsia. 

Mirror syndrome dapat menyebabkan stres pada ibu hamil. Namun dengan mengenali gejalanya, ibu hamil dapat sedini mungkin mencari bantuan kepada tenaga medis, sehingga komplikasi yang lebih parah dapat dicegah. 

Gejala Mirror Syndrome
- Tubuh ibu terlihat membengkak atau kenaikan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat. 
- Tekanan darah tinggi.
- Terdapat kandungan protein dalam urin (dapat didiagnosis melalui tes urin dengan dokter). 

Penyebab
Karena mirror syndrome cukup langka, penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Namun, sindrom cermin biasanya disebabkan oleh sesuatu yang disebut hidrops fetalis. Hidrops fetalis adalah suatu kondisi penumpukan cairan di jaringan tubuh janin yang sedang berkembang. 

Jika Bunda mengalami gejala-gejala yang sepertinya mengarah kepada mirror syndrome, jangan tunda untuk meminta pertolongan kepada tenaga medis. Penting juga bagi Bunda untuk melakukan periksa kandungan secara berkala sehingga apabila ditemukan adanya kelainan atau gangguan kesehatan, dokter dapat dengan segera memberikan perawatan yang tepat. 


ALI


 

 



Artikel Rekomendasi