Vaksinasi Covid-19 Pada Ibu Hamil Tak Boleh Sembarangan

 

Foto: shutterstock


“Peningkatan jumlah ibu hamil yang terkonfirmasi positif covid mencapai 536 orang, sebesar 1%nya adalah OTG. Sebesar 72% terinfeksi pada usia kehamilan 37 minggu, yang artinya sudah mendekati masa partus,” demikian penjelasan dr. Ari K. Januarto, Sp.OG(K).
 
Karena kondisi itu, Tim Mitigasi Dokter IDI bersama dengan POGI mengadakan jumpa pers virtual pada 2 Juli 2021, menghadirkan dr. Adib Khumaidi, Sp.OT (Ketua Tim Mitigasi Dokter IDI), dr. Ari Januarto, Sp.OG(K) yang adalah Ketua Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia, dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K) – Sekjen Perhimpunan Obstetri dan Ginekolog Indonesia.
 
Tim Mitigasi IDI dan POGI melihat pentingnya penanganan covid pada ibu hamil bukan hanya demi  kesehatan ibu, tetapi juga demi keselamatan janin yang sedang dikandung. Sebanyak 1.600 ibu hamil yang berdasarkan tes PCR terkonfirmasi positif butuh rujukan perawatan, namun belum ada RS khusus yang menangani ibu hamil.
 
Menimbang bahwa ibu hamil termasuk kelompok rentan, POGI mendorong pemberian vaksinasi covid-19 kepada ibu hamil.
 
Pakai vaksin apa?
Uji klinis terhadap 35.000 ibu hamil di Amerika dilakukan dengan memberikan vaksin Pfizer dan Moderna. Keduanya tidak menimbulkan keluhan selain nyeri pada lokasi injeksi seperti dialami oleh orang yang tidak hamil.
 
WHO sudah melakukan uji tikus untuk vaksin Sinovac, yang diberikan kepada tikus yang sedang hamil. Dari uji ini tidak ditemukan bahaya vaksin Sinovac untuk kehamilan.
 
Di Indonesia, vaksin Sinovac masih menunggu uji klinis BPOM. Tim Mitigasi IDI dan POGI sedang melakukan advokasi pada BPOM untuk melakukan uji klinis. Namun mengingat tingginya ibu hamil yang terkonfirmasi covid – tercatat 3% dari 50 ibu hamil terkonfirmasi positif  meninggal, pemberian vaksin harus diberikan kepada ibu hamil berisiko. Yaitu ibu hamil dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan usia di atas 35 tahun.
 
“Selama ini penggunaan vaksin non live (virus yang dimatikan) seperti vaksin pada umumnya untuk ibu hamil, itu aman. Jadi  POGI merekomedasikan vaksin Sinovac untuk diberikan kepada ibu hamil karena non live. Tetapi pemberiannya harus dengan konseling dan terus dipantau,” kata Prof. Wiweko.
 
Rekomendasi POGI pemberian vaksin pada ibu hamil yakni:
 

- Tidak perlu melakukan tes kehamilan lebih dulu untuk melakukan vaksinasi covid.
- Pemberian vaksin tidak boleh menunda kehamilan.
- Vaksinasi diberikan pada kehamilan usia 12 minggu dan maksimal 33 minggu agar antibodi ibu dapat disalurkan kepada janin, sehingga janin ikut terlindungi.
- Dosis vaksin sama dengan dosis umum.
- Diberikan kepada ibu hamil berisiko (hamil di atas usia 35 tahun, memiliki hipertensi, dan diabetes).
- Vaksin diberikan dengan konseling dan pemantauan dari dokter kandungan.
- Demam setelah pemberian vaksin dapat diatasi dengan obat analgetic yang aman untuk ibu hamil.

 
Menanggapi pertanyaan media tentang penggunaan Ivermectin untuk pengobatan covid bagi ibu hamil, dr. Ari menyatakan dengan tegas bahwa obat itu tidak boleh diberikan kepada ibu hamil dan anak-anak. Prof. Wiweko juga menegaskan bahwa obat itu sedang diuji secara klinis. “Dosis sedang di-trial, apakah ada efek samping atau tidak,” jelasnya.
 
Imma Rachmani

 



Artikel Rekomendasi

post4

Ibu Hamil Kelebihan Antibodi

Beberapa ibu hamil produksi anti bodi atau zat kekebalan tubuh yang berlebihan. Kondisi ini disebut Anti Cardioolipin Antibodi (ACA) atau Anti Phospolipid Syndrome. ... read more