7 Kontak Laktasi : Ibu Lebih Siap Menyusui

 

Foto: dok. Shutterstock


Kapan Ibu hamil harus mendapatkan pengetahuan soal ASI? Idealnya, ibu perlu mendapatkan informasi seputar menyusui saat masih hamil maupun saat bersiap akan melahirkan. Namun ternyata, masih ada kesempatan-kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang informasi sebanyak mungkin soal menyusui.

Berikut 7 Kontak Laktasi yang disarankan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dan diingatkan kembali oleh dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI, Dokter Spesialis Anak juga Konselor Laktasi dari RS Pondok Indah – Puri Indah, pada kesempatan perayaan 17 tahun Mothercare Indonesia di hotel Pullman Central Park, Jakarta, beberapa waktu lalu. 


1. Saat Trimester Kedua
Pada saat ibu tengah menikmati tubuh yang mulai nyaman dengan kehamilan, waktunya ibu bisa mengunjungi dokter kandungan maupun bidan untuk memeriksakan kondisi kehamilan. Pada kesempatan ini, ibu bisa bertanya-tanya seputar teknis dan masalah-masalah menyusui.

Terlalu jauh? Tidak, Bu. Mengingat banyak sekali terjadi persalinan prematur, ibu perlu bersiap akan kemungkinan yang terburuk. Ibu perlu bersiap dan memperkaya pengetahuan diri seputar cara-cara menyusui bayi prematur. Ingat ya Bu, kesiapan mental dan pengetahuan yang cukup adalah kunci kesuksesan menyusui bayi baru lahir terutama bayi prematur.

2. Saat Trimester Ketiga
Saat sudah semakin mendekati HPL, ibu semakin membutuhkan pengetahuan seputar menyusui. Manfaatkan waktu kontrol ke bidan ataupun dokter untuk bertanya sebanyak-banyaknya soal menyusui. Tentu saja ini penting, karena masa menyusui segera akan dimasuki oleh ibu.

3. Saat Bayi Lahir
Kita mengenal istilah IMD (Inisiasi Menyusui Dini) di mana bayi diberikan kesempatan sedini mungkin untuk bisa mendapatkan ASI saat ia sudah siap untuk menyusu. Namun seringkali bayi tidak menyusu ketika IMD, dan ibu menjadi merasa sia-sia. Jangan khawatir, Bu! 

"Terpenting, ibu kontak dengan si bayi lebih dahulu, ya! Baik si bayi menyusu atau kontak skin-to-skin saja," pesan dokter Jeanne-Roos. 
Ketika ibu merasa nyaman, ASI pun akan keluar lebih mudah sehingga saat bayi haus, akan mudah baginya untuk mengisap ASI dari payudara ibu.


dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI, Dokter Spesialis Anak juga Konselor Laktasi dari RS Pondok Indah – Puri Indah. Foto: dok.Ayahbunda

4. Saat Ibu Masih di Dalam Pelayanan Kesehatan
Setelah melahirkan dan saat ibu masih di rumah sakit maupun tempat praktik bidan, manfaatkan waktu tersebut untuk menggali sebanyak-banyaknya soal menyusui. Ibu juga bisa belajar pijat oksitosin dan pijat laktasi pada tenaga kesehatan, jika memang merasa perlu bantuan untuk memperlancar proses menyusui. Ajak pasangan juga agar bisa ikut menjadi tim sukses menyusui ibu.

5. Saat Kontrol Pascamelahirkan Pertama Kali
Ingat ya Bu, bidan, dokter anak maupun dokter umum, memiliki kewajiban memberikan edukasi tentang ASI. Manfaatkan kesempatan kontrol pertama pascamelahirkan untuk bertanya banyak hal yang menjadi kendala ibu saat menyusui.

6. Kontrol 1 Bulan Pascamelahirkan atau Saat Pemberian Imunisasi  
Pada kesempatan emas ini, ibu bisa bertanya-tanya kembali soal ASI. Dokter dan bidan tetap berkewajiban memberikan informasi yang dibutuhkan ibu seputar ASI dan menyusui. Ibu bisa bertanya-tanya soal kandungan ASI, apa yang terjadi pada kandungan ASI yang disusukan cukup lama dan sebentar-sebentar, dan seterusnya.
 
7. Saat Bayi Berusia 2-3 Bulan
Pada masa ini, ibu sudah mulai masuk bekerja atau juga sedang persiapan mengakhiri cuti melahirkan. Saatnya mempersiapkan diri akan kemungkinan-kemungkinan masalah menyusui. 
Ibu boleh menggali lebih banyak soal manajemen ASI, cara memerah ASI di luar rumah, masalah-masalah adaptasi bayi yang tidak menyusu langsung, dan sebagainya.

Semangat menyusui! (LAI)

 



Artikel Rekomendasi