Baby Blues, Depresi Ringan Sebelum PPD

 


Jangan Biarkan Baby Blues

Bila baby blues ini tidak segera ditangani akan meningkat menjadi depresi berat atau post partum depression (PPD). Seperti yang terjadi pada Parenting Blogger, Pungky. Ibu muda satu anak ini pernah mengalami PPD. Pascamelahirkan, ia lebih senang berada di bawah kolong tempat tidurnya selama berhari-hari. Bahkan ia  pernah nyaris membunuh bayinya. Setiap hari ia merasa dikejar malaikat maut. Ketika ia bercerita  pada Topan, suaminya, Pungky tidak dipedulikan dan malah dianggap sakit jiwa.

Pungky tidak sendiri. Banyak kasus PPD  yang menimpa para ibu pasca melahirkan. Mungkin Anda pernah melihat berita televisi tentang ibu yang membunuh bayi atau justru orang terdekat Anda yang mengalami. Jangan abaikan gejala ini jika terjadi pada orang di sekitar Anda. Dan, jangan pula Anda sampai mengalaminya, Bunda.  

Yang berisiko tinggi terkena post partum depression yaitu:
  1. Pasangan menikah muda.
  2. Ada riwayat keluarga terdahulu yang terkena depresi, kecemasan berlebihan dan PPD.
  3. Memiliki masalah keuangan.
  4. Memiliki masalah rumah tangga.
  5. Tidak memiliki support system dalam merawat bayi.
  6. Komplikasi persalinan.
  7. Perempuan dengan ketidakseimbangan hormon tiroid.
  8. Penderita diabetes tipe 1, 2, dan gestasional.

Baby blues bisa sembuh sendiri tanpa ada pengobatan karena hanya berlangsung kurang dari dua minggu atau paling lama 6 bulan pascamelahirkan. Bila baby blues sudah naik menjadi post partum depression, Anda wajib melakukan pengobatan dengan psikiater.


Cara Pencegahan

Berikut ini adalah cara pencegahan agar Agar Anda tidak terkena baby blues maupun post partum depression


Kenali baik-baik kondisi Anda saat ini.
Apakah Anda memiliki risiko tinggi mengalami PPD? Jika jawabannya ‘Ya’, Anda harus membicarakan ini pada bidan/dokter kandungan. Jika tidak, Anda bisa langsung ke poin 2.


Lakukan persiapan yang matang sebelum Anda melahirkan.
Persiapan ini meliputi informasi seputar perawatan Ibu dan bayi, bagaimana menyusui yang benar, biaya persalinan hingga support system yang membantu Anda selama masa pemulihan.


Cukup tidur.
Memiliki bayi baru lahir memang akan membuat Anda lebih sering melek. Nikmati momen ini. Namun, bila Anda mulai butuh bantuan, jangan ragu meminta tolong agar Anda bisa tidur sejenak sementara si kecil bersama Ayahnya.


Selalu makan makanan yang bergizi.
Menyusui bayi akan membuat Anda mudah lapar. Hindari makanan yang membuat tekanan darah Anda naik. Perbanyak makan sayuran,  buah-buahan serta protein.


Bila memungkinkan, berjalan kaki selama 15 menit di sekitar rumah Anda.
Ketika Anda menghirup udara di luar rumah, tubuh dan pikiran Anda menjadi segar.  


Ketika Anda positif hamil, yang harus mempersiapkan diri bukan hanya Anda.
"Suami pun wajib men-support dengan selalu menjadi suami SIAGA selama 9 bulan kehamilan istrinya. Dan, setelah Anda melahirkan, sebaiknya suami tetap membantu tugas-tugas Anda dalam merawat bayi baru lahir. Misalnya, mengganti popok, bergantian menjaga si kecil di malam hari atau sekedar memijat punggung Anda supaya ASI lancar," ujar Sari, sapaan Judiana Ratnasari. 


Bagi para suami yang istrinya sedang terkena baby blues atau post partum depression, jangan biarkan ia berjuang sendirian. Genggam erat tangannya, peluk ia dan yakinkan bahwa istri Anda bisa melewati masa-masa sulitnya.

Maria Soraya Az Zahra

 

 



Artikel Rekomendasi