4 Penyakit yang Ditularkan Nyamuk

 


Bunda, di musim pancaroba (peralihan dua musim) seperti sekarang ini, nyamuk senang “keluyuran”. Jika kekebalan anak sedang menurun saat nyamuk menggigitnya, bisa berisiko salah satu dari 4 penyakit ini, Bunda.
 
DEMAM DENGUE (DD) & DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
Sebanyak 15 provinsi di Indonesia endemis infeksi virus dengue.
 
Penyebab Virus Dengue
Penyebar Nyamuk Aedes Aegypti betina
Gejala Demam mendadak tinggi (38-40 derajat selsius) selama tiga hari berturut-turut, lalu turun pada hari ke-4 dan ke-5. Bila terjadi kebocoran pembuluh darah, maka penyakitnya disebut DBD. Pada anak di atas lima tahun dan orang dewasa biasanya disertai sakit kepala berat, nyeri sendi, nyeri otot, dan ruam, serta sakit perut (mual, muntah, dan –meski jarang- terjadi diare).
Waspada Penderita DBD di hari ke-4 dan ke-5 dapat terjadi syok (napas terengah-engah, detak jantung cepat tapi lemah, kulit dingin dan kebiruan, serta perubahan mental seperti tampak linglung) yang bisa berakhir dengan kematian apabila kebutuhan cairan tubuh tidak dipenuhi.
Tindakan Jangan lengah bila demam turun setelah mendadak demam tinggi. Segera bawa ke dokter minta tes untuk membuktikan apakah ia menderita DB atau tidak.
 
MALARIA
Malaria di Jakarta dan Bali ditargetkan terakreditasi atau musnah pada tahun 2010. Sedangkan di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur (NTT) ditargetkan bebas malaria pada tahun 2030.
 
Penyebab Parasit dari keluarga Plasmodium Falciparum, Vivax, atau malaria.
Penyebar Nyamuk Anopheles betina
Gejala Demam, menggigil, sakit kepala, sakit tulang, mual muntah, batuk, dan nyeri tenggorokan. Fase akut ditandai dengan telapak tangan yang terasa dingin serta lembab. Organ hati sering membesar.
Waspada Bila malaria menyerang ibu hamil, bisa memicu anemia berat, yang meningkatkan angka kematian, atau menyebabkan bayi lahir dengan berat rendah maupun meningal. Bayi juga bisa terlahir dengan mewarisi penyakit malaria dari sang ibu yang memengaruhi kecerdasannya kelak. Anemia akut bisa menyebabkan kematian pada balita. Selain itu celebral malatia (malaria otak) disebabkan oleh malaria falsiparum yang menginfeksi otak bisa menyebabkan balita koma hingga meninggal.
Tindakan Segera bawa penderita ke rumah sakit bila menunjukkan gejala malaria. Hindari bepergian ke daerah yang kasus malarianya masih tinggi karena sampai saat ini vaksin malaria masih dalam penelitian.
 
CHIKUNGUNYA
Berasal dari bahasa Swahili, Afrika, yang berarti ‘yang berubah bentuk”, seperti posisi penderita yang membungkuk akibat nyeri sendi. Pertama kali mewabah di Indonesia pada 1982. Awal 2010 tercatat lebih dari 18 ribu penderita chikungunya di Lampung.
 
Penyebab Virus Chikungunya.
Penyebar Nyamuk Aedes Albopictus dan Aedes Aegypti
Gejala Demam berulang (selama 3-5 hati), pembengkakan kelenjar getah bening, bintik merah pada tangan dan kaki, serta nyeri pada persendian lutut, pergelangan tangan dan kaki.
Waspada Nyeri yang ditimbulkan sedemikian hebatnya sehingga penderita tidak mampu berjalan. Akibatnya, sering kali disangka lumpuh.
Tindakan Belum ada obat atau vaksin untuk penyakit ini. perawatan hanya untuk mengurangi gejala.
 
FILARIASIS (KAKI GAJAH)
Sebanyak 26 provinsi di Indonesia dikatakan endemis penyakit kaki gajah, di antaranya Sumatera, sebagian wilayah Jawa dan Bali. Filariasis ditemukan di daerah tropis dengan penderita sekitar 120 juta orang. Kasus kronis filariasis di Indonesia tercataT hingga tahun 2008 mencapai 11.699 kasus di 378 kabupaten/kota. WHO menetapkan pada 2020 dunia bebas dari filariasis.
 
Penyebab Cacing Wuchereria Bancroti, Brugia Malayi, dan Brugia Timori.
Penyebar Nyamuk Culex, Anopheles, dan Mansonia.
Gejala Demam berulang (selama 3-5 hari) dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Waspada Bila tidak diobati bisa timbulkan cacat menetap, berupa pembengkakan kaki, lengan dan alat kelamin.
Tindakan Pemberian obat bisa mematikan cacing sehingga memutus mata rantai penularan penyakit ini. (ES)

 

 



Artikel Rekomendasi