Buah Bagus, Tak Harus Impor

 


Dipajang di rak di supermarket atau di tukang buah dalam bentuk potongan, siapa yang tidak tergiur melihat kesegaran buah cantaloupe? Warna jingga yang menawan dengan kandungan airnya yang banyak, layak untuk dijadikan camilan di hari-hari panas. Dijadikan es buah dengan menambahkan air jeruk dan sirop leci, buah ini layak jadi menu buka  puasa. Sedap.

Tapi, apakah Anda tahu, dari mana asal buah yang Anda beli itu? Impor, ataukah ditanam di kebun petani lokal?
Kabar tidak menyenangkan datang dari Australia baru-baru ini. Cantaloupe yang berasal dari perkebunan mereka di New South Wales tercemar bakteri Listeria yang mematikan. Beberapa warga Australia dikabarkan meninggal setelah mengonsumsi buah tersebut.

Buah Sarat Gizi

Buah cantik dari spesies cucumis melo ini memiliki kandungan gizi hebat untuk menunda penuaan. Dalam 200 gram daging buahnya terkandung vitamin C yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Satu mangkuk cantaloupe mengandung 53 kalori.
Sama seperti labu kuning dan wortel, kandungan betakaroten dalam cantaloupe dan vitamin C-nya mampu mencegah kekambuhan penyakit asma. Kandungan potassium di dalamnya dapat mencegah stroke, mencegah menurunnya massa otot, mencegah terbentuknya batu pada ginjal, dan membentuk kerapatan pada tulang. Sedangkan vitamin A di dalamnya penting untuk memelihara kesehatan kulit dan rambut.

Buah cantaloupe dibungkus oleh kulit yang tebal dan keras. Bagaimana bakteri Listeria bisa mencemari? Kementrian Kesehatan dan Kementrian Pertanian telah melakukan tindakan untuk mengawasi masuknya buah impor. Canteloupe yang beredar di pasar Indonesia dipastikan berasal dari petani lokal karena Australia mengekspor buah itu ke Singapura dan Malaysia.
Namun warga kepulauan Riau, Batam, dan pesisir Sumatera sangat terisiko karena mobilitas mereka ke Singapura dan Malaysia yang cukup tinggi.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dari Kementrian Kesehatan menyebut gejala terinfeksi bakteri Listeria antara adalah; demam tinggi, mual-mual, sakit perut, diare, pegal-pegal dan sakit kepala parah. Gejala ini bisa muncul segera setelah mengonsumsi buah yang tercemar bakteri Listeria, atau dua bulan setelahnya.

Tidak mengonsumsi cantaloupe bukan kiamat. Buah lain atau yang sejenis seperti melon  dengan kandungan gizi yang sama, mudah ditemukan di negeri ini. Pepaya, stroberi, dan manggis memiliki kandungan gizi setara cantaloupe. Kalau pun Anda ingin membelinya, cuci dahulu kulit buah ini dengan cara menggosoknya dengan sikat halus, kemudian keringkan, sebelum Anda memotong dan menyimpannya di dalam lemari pendingin. Di dalam lemari pendingin, jauhkan buah ini dari daging dan ikan.
 
 

 



Artikel Rekomendasi