Ibukota Baru Ramah Perempuan dan Anak. Seperti Apa?

 

Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan, Diani Sadiawati, saat menjadi panelis dalam Indonesia Women Forum (IWF) 2023 bersama Femina pada Rabu (13/12/2023) di Senayan City. Foto : M. Zaki


Selain menjadi kota ramah lingkungan, IKN (Ibu Kota Negara) juga dirancang menjadi kota ramah anak dan perempuan. Hal ini selaras dengan apa yang menjadi salah satu prinsip pembangunan IKN yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2023 tentang Perincian Rencana Induk IKN.

Staf Khusus Bidang Pembangunan Berkelanjutan, Diani Sadiawati, saat menjadi panelis dalam Indonesia Women Forum (IWF) 2023 bersama Femina pada Rabu (13/12/2023) di Senayan City, menyebutkan IKN menciptakan kota yang aman, nyaman, dan terjangkau oleh penduduknya termasuk anak, perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas.

Kota ramah perempuan dan anak merupakan kota di mana perempuan dan anak dari semua latar belakang dapat mengakses dengan baik fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sosial. Selain itu, perempuan juga dapat mengakses peluang kerja yang sama dengan laki-laki. 

Menurut Diani pelibatan masyarakat lokal terutama perempuan menjadi fokus Otorita IKN, salah satunya adalah melalui berbagai pelatihan yang diberikan untuk meningkatkan keterampilan para perempuan setempat. Seperti pelatihan penanaman hidroponik, pembuatan batik, kue, menjadi barista, di mana nantinya perempuan di IKN dapat mempunyai akses berbagai fasilitas dan menentukan kehidupannya.

“Saya rasa ini salah satu hal yang menjadi poin bahwa perempuan di mana pun sebenarnya punya kemampuan, dan mereka malah yang sekarang ini memimpin dari desa sekitar IKN,” jelas Diani.

Dalam segi infrastruktur untuk menunjang IKN sebagai kota yang inklusif, Otorita IKN akan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana dasar dengan berbagai pihak, seperti sekolah, rumah sakit, pasar/minimarket/supermarket, dan lainnya. Semua fasilitas tersebut dibangun secara bertahap dan berproses. 

“Tentu jangan khawatir untuk Ibu-ibu muda yang suaminya juga PNS (Pegawai Negeri Sipil) dan TNI/Polri tentu kita akan menyediakan (sarana dan prasarana), dan memang perlu diperhatikan tahapannya, tentu dalam proses pemindahan pada 2024, kita juga sudah melakukan inventarisasi siapa yang akan pindah dan kebutuhannya,” ucap Diani soal pemindahan PNS ke IKN beserta fasilitasnya.

Ia menambahkan bahwa IKN akan mengusung konsep kota berkelanjutan dengan semboyan liveable city atau kota yang layak huni. Seperti penerapan akses kota dalam 10 menit perjalanan (10 minutes city), dan juga IKN akan menjadi lovable city atau kota yang dicintai masyarakat dengan mengedepankan indeks kebahagiaan.

Ini tentunya menjadi penting dalam mewujudkan IKN sebagai kota ramah anak dan perempuan karena dengan konsep 10 minutes city misalnya, memungkinkan setiap warganya untuk mengakses layanan transportasi perkotaan yang konprehensif, seperti akomodasi, keamanan, dan transportasi) yang aman, menjamin adanya perlindungan terhadap kekerasan dan hak asasi manusia.

Baca Juga:
IKN Akan Wujudkan Konsep 10 Minutes City
Indonesian Women's Forum 2023: Menggagas Kota Berkelanjutan, Mewujudkan Smart Living untuk Generasi Mendatang
Belajar Berkebun di Rumah Dalam Kelas Inspirasi IWF 2023
 

 


Topic

#indonesianwomensforum #IKN #kotaramahanak



Artikel Rekomendasi