Ngemil Lebih Cermat

 

 
Foto: Pixabay
Masyarakat Indonesia terbiasa mengonsumsi camilan atau  ngemil, yang dilakukan diantara waktu makan tiga kali sehari. Hal tersebut merupakan hasil dari penelitian Mondelez International terkait pola konsumsi camilan masyarakat Indonesia berjudul “Snacking Habit Report: Indonesia” yang menyebutkan rata–rata 1 dari 3 populasi konsumen Indonesia mengonsumsi lebih dari 3 camilan per hari.  

Survei yang dilakukan terhadap 1.500 konsumen dewasa di Indonesia dan 500 orang ibu rumah tangga dengan usia anak antara 3 hingga 12 tahun ini menemukan bahwa hanya 36 persen masyarakat Indonesia yang mengonsumsi camilan seorang diri. Artinya ngemil sering kali dipicu oleh faktor sosial dan emosional sebagai alat perekat interaksi dan aktivitas sosial. Masyarakat seringkali tidak memerhatikan mengapa mereka mengemil atapun bagaimana cara mereka mengkonsumsi camilan tersebut. 
 
Tidak jauh berbeda dari temuan penelitian tersebut, salah satu jurnal psikologi yakni British Journal of Health Psychology menemukan bahwa keputusan ngemil sering didasarkan kepada faktor emosional dan stimuli sesaat bukan berdasarkan pada motivasi tertentu. Fenomena tersebut dapat kita amati secara langsung saat konsumen memutuskan untuk membeli camilan di coffee shop atau restoran karena melihat pengunjung lain mengonsumsi camilan.  

Tara de Thouars, psikolog klinis yang fokus pada diet dan pola makan, menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan ngemil secara lebih cermat. “Dengan membiasakan ngemil secara lebih cermat, masyarakat sebaiknya mengonsumsi camilan secara penuh perhatian dan benar-benar menikmati setiap gigitan saat mengonsumsinya. Sebelum mengonsumsi camilan, pahami mengapa kita membutuhkan camilan, apakah karena lapar atau sekadar ingin memberikan ‘hadiah’ pada diri sendiri. Dengan memahami kebutuhan diri sendiri akan camilan, Anda diharapkan dapat  memilih apa yang harus dikonsumsi,” jelas Tara.

Lebih lanjut, Tara menjelaskan manfaat dari ngemil secara lebih cermat  diantaranya adalah mengurangi kecenderungan konsumsi makanan yang berlebih, menciptakan momen ngemil yang lebih memuaskan, dan menciptakan hubungan emosional positif dengan camilan itu sendiri serta menghilangkan ‘rasa bersalah’ yang sering diasosiasikan dengan ngemil.  

Tips menikmati camilan secara lebih cermat:
  • Mengontrol porsi konsumsi camilan, dan menyimpan sisanya di luar jangkauan tangan.
  • Tidak ngemil saat memakai handphone, atau menonton TV.
  • Mencium aroma dan benar-benar merasakan cita rasa camilan tersebut.
  • Mengunyah camilan secara perlahan.
  • Menikmati tekstur camilan.
  • Menyelesaikan konsumsi camilan sebelum mengambil porsi camilan berikutnya.
(DES)

Baca Juga:

Bayi Doyan Ngemil
Anak Perlu Jam Ngemil?

 



Artikel Rekomendasi