Program Digital Village & Library Untuk Anak-Anak Rentan dalam Pembelajaran Jarak Jauh

 

dok. SOS Children's Villages Indonesia
Pandemi menuntut kita beradaptasi dengan keadaan. Salah satunya terkait pembelajaran daring untuk anak-anak saat sekolah tatap muka masih ditutup. Data UNESCO tahun 2020 menyebutkan ada 260 juta anak di dunia tidak bisa mengakses pendidikan karena keterbatasan dan 24 juta di antaranya terancam putus sekolah. Dari data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sebanyak 60 juta siswa tidak dapat belajar di sekolah. Sayangnya, tidak semua anak Indonesia mempunyai sumber daya untuk mengakses pendidikan secara daring. Masih banyak anak yang memiliki keterbatasan, terutama anak-anak yang berisiko atau telah kehilangan pengasuhan orang tua. Mereka terancam tidak mendapat akses dan fasilitas pembelajaran jarak jauh.

Hal tersebut menjadi perhatian SOS Children’s Villages Indonesia, organisasi nirlaba yang sudah 48 tahun fokus pada pengasuhan alternatif dan penguatan keluarga rentan. Total 940 anak yang telah kehilangan pengasuhan diasuh di 8 lokasi SOS Children’s Villages di Indonesia. SOS juga memiliki program penguatan keluarga bagi keluarga rentan di 10 lokasi Indonesia. Ribuan keluarga didampingi, SOS memastikan 6326 anak yang berisiko kehilangan pengasuhan mendapatkan pemenuhan atas hak-hak mereka.

Salah satu solusi untuk keterbatasan anak-anak yang tidak memiliki sumber daya untuk menempuh pendidikan daring yang dilakukan SOS Children’s Villages Indonesia adalah menyiapkan program Digital Village & Library. Ini mendukung anak-anak dalam proses pembelajaran jarak jauh, pengembangan diri, hingga persiapan remaja menuju kemandirian. Konsep Digital Village yaitu menyediakan perangkat komputer dan jaringan internet di tiap rumah keluarga atau dalam satu komunitas. Konsep ini sudah ada sejak sebelum pandemi.

 
dok. SOS Children's Villages Indonesia


Di tengah kondisi pandemi dan anak-anak tidak bisa sekolah, program Digital Village ini kembali dikencangkan. Dengan bantuan dan dukungan berbagai pihak dan mitra korporasi, 8 lokasi desa anak SOS kini sudah dilengkapi dengan fasilitas Digital Village. Setelah kebutuhan untuk 940 anak terpenuhi, SOS Children’s Villages fokus menyiapkan pengadaan infrastruktur bagi ribuan anak dan keluarga di komunitas dampingan.

Anak-anak Komunitas Kampung Jawa di Banda Aceh, misalnya, merasakan manfaat Digital Village. Kampung Jawa merupakan salah satu komunitas dampingan Family Strengthening Program SOS, yang penduduknya kebanyakan bekerja sebagai pemulung dan nelayan. Sehari-hari, anak-anak membantu orang tua memulung dan mencari ikan di laut. Mereka melupakan pendidikan formal, terutama di masa pandemi, karena tidak memiliki ketersediaan perangkat dan jaringan untuk belajar daring.

SOS Children’s Village Banda Aceh membantu menyediakan solusi untuk anak yang ingin belajar. Misalnya, mengadakan les komputer dua kali seminggu. Mereka dijemput menuju SOS Banda Aceh didampingi seorang ketua pemulung, untuk diajari mengenal dan mengoperasikan komputer dari dasar hingga tahap lebih mendalam.

Untuk memberikan sarana pembelajaran daring agar sesuai kebutuhan dan jumlah anak-anak, SOS Children’s Village mendapatkan dukungan dan bantuan masyarakat serta para mitra.
 
grc

 

 


Topic

#corona #coronavirus #viruscorona #covid19 #dirumahsaja #dirumahaja #belajardirumah #workfromhome



Artikel Rekomendasi