Tips Ajak Anak Belanja Ke Supermarket Bahan Bangunan

 

Fotosearch


Akhir pekan ini, Anda punya rencana untuk berbelanja. Bukan sembarang belanja, tapi belanja untuk kebutuhan rumah. Bolehkah mengajak si kecil? Tentu saja. Malahan Anda bisa mengenalkan balita berbagai hal baru yang seru di sana. Norma L. Radin, pakar perkembangan anak dari AS, mengungkapkan aktivitas yang dilakukan ayah bersama anak sangat berguna bagi si kecil. Karena selain bermain, ayah mengajak anak untuk bisa berinteraksi dengan dunia sekelilingnya dan dengan orang lain. Ayah juga mendorong anak untuk dapat mengeksplorasi rasa keingintahuannya dan melakukan hal-hal baru. Hanya, Anda perlu perhatikan beberapa hal ini saat mengajak anak.

1. Ceritakan tujuan
Sebelum berangkat, anak perlu diberi tahu kemana ia akan pergi, apa yang akan ia lihat di sana, dan apa tujuannya Anda ke sana. Ini berguna agar anak punya bayangan seperti apa tempat dan aktivitas yang akan Anda berdua lakukan. Jangan lupa katakan padanya beberapa aturan selama berada di sana. Buat perjanjian antara Anda berdua. Perjanjian rahasia membuat si kecil lebih tertantang.
 
2. Ingatkan aturannya lagi dan berhati-hatilah
Saat tiba di tempat tujuan, ingatkan anak kembali aturan yang Anda sepakati berdua tadi. Plus, ingatkan bahwa tempat ini sama seperti supermarket, yang berarti tempatnya sangat luas dan ada banyak orang di dalamnya. Jadi ia tidak bisa berlarian sembarangan di dalamnya karena orang lain nanti akan merasa terganggu. Di dalam toko juga dipenuhi oleh barang dengan berbagai macam berat dan ukuran. Jadi ia perlu berhati-hati. Jika ingin memegang sesuatu, pastikan ia meminta persetujuan Anda terlebih dahulu. Ayah, awasi segala kegiatan anak, ya! Jangan sampai ia menyentuh atau memegang barang yang berbahaya, seperti benda yang tajam, mudah pecah, dan yang dialiri listrik.

3. Minta bantuan ringan
Sebelum mulai berbelanja, ajak anak memilih trolley yang berguna untuk menaruh barang-barang yang dibeli. Ajak juga ia mendorong trolley tersebut selama berbelanja. Selain jadi kegiatan yang mengasyikkan untuk anak, mendorong trolley juga akan memudahkan Anda dalam mengawasi anak karena ia akan selalu berada dekat Anda dan trolley selama berbelanja. Si kecil juga bisa Anda minta membantu menaruh barang-barang yang ringan ke dalam trolley. Tapi ingatkan agar menaruh dengan hati-hati supaya tidak rusak atau pecah.
 
4. Kenalkan kegunaan barang
Di supermarket bahan bangunan ada berbagai macam barang untuk kebutuhan perbaikan rumah, mulai dari aneka jenis ubin keramik, cat dinding, beragam lampu, bermacam kloset dan perlengkapan kamar mandi, hingga berbagai macam dan ukuran perkakas serta peralatan tukang. Sebagian barang-barang ini mungkin ada yang sudah dikenal anak, tapi sebagian lagi ia mungkin belum tahu. Nah, sambil berbelanja, tidak ada salahnya Anda memberitahukan kepada anak benda-benda yang ia belum tahu tersebut. Jelaskan dalam bahasa sederhana kegunaan benda-benda tersebut bagi kehidupan sehari-hari. Informasikan juga padanya kenapa Anda perlu membeli benda tersebut.

5. Ajak untuk ikut memilih
Sambil memilih-milih barang yang akan Anda beli, ada baiknya ajak anak berdiskusi dalam memilih. Misalnya, jika Anda perlu membeli cat tembok untuk ruang tamu, ajak ia ikut memilih warna apa yang bagus atau warna apa yang jadi favoritnya. Supaya anak tidak bingung, berikan ia 2 atau 3 buah pilihan warna cat yang tentunya sudah Anda tentukan terlebih dulu untuk Anda beli. Tanyakan pendapatnya, mana yang lebih cocok dan apa alasannya. Dengan begitu, anak bisa belajar menyampaikan opininya mengenai pilihannya.

6. Kenal tekstur baru
Selain ukuran dan warna, barang-barang di supermarket bahan bangunan juga memiliki tekstur yang masing-masing berbeda. Kenalkan si kecil pada berbagai macam tekstur yang ada, seperti kasar dan halus. Minta ia menyentuh dan meraba permukaan setiap benda dan mengatakan apa yang ia rasakan, kasar atau halus. Jelaskan juga benda-benda yang terbuat dari apa saja yang memiliki tekstur tersebut. Benda yang berasal dari batuan dan kayu pastinya teksturnya berbeda dengan benda-benda yang terbuat dari logam atau kaca. Bahkan benda yang berasal dari bahan yang sama bisa memiliki tekstur yang berlainan. Contohnya ubin mozaik yang tersusun dari batu-batuan tentu memiliki tekstur berbeda dengan ubin keramik.

7. Ajak merakit barang
Buat Anda para ayah yang hobi DIY (do it yourself), tentunya membeli barang yang harus dirakit sendiri merupakan suatu kesenangan tersendiri namum bagi balita itu sangat membingungkan. Kenapa saat Anda membeli tempat tidur untuknya, benda yang dibeli tidak berbentuk tempat tidur, hanya berupa potongan-potongan kayu. Jelaskan pada si kecil bahwa kita harus susun dulu potongan-potongan tersebut hingga menjadi sebuah tempat tidur, mirip ketika ia menyusun mainan puzzle atau Lego. Benda tersebut masih dalam bentuk potongan supaya lebih mudah masuk ke dalam mobil, karena jika sudah berbentuk tempat tidur, pasti akan sulit memasukkannya ke mobil. Tanyakan pada si kecil, apakah ia bersedia membantu Anda menyusun potongan-potongan tersebut nantinya menjadi sebuah tempat tidur. Si kecil tentu semangat. Dan nantinya, ia pasti bangga tidur di tempat tidur yang ia ‘bangun’ sendiri.

8. Belajar Ukuran besar dan kecil
Di supermarket bahan bangunan kita bisa menjumpai berbagai macam ukuran barang. Ubin keramik, wastafel, pegangan pintu, dan masih banyak lagi, semua dalam bermacam ukuran, besar maupun kecil. Nah, Anda bisa mengajarkan perbandingan besar dan kecil pada si kecil. Jelaskan tentang ukuran suatu benda, dan minta ia membandingkan dengan benda lainnya, apakah lebih besar atau lebih kecil. Dengan begitu anak bisa belajar mengenai ukuran secara sederhana.


(SAN)


Baca Juga:
TIPS HENTIKAN BELANJA IMPULSIF
PILIHAN TEMPAT BELANJA ONLINE
HEMAT DI SUPERMARKET

 



Artikel Rekomendasi

post4

Dunia Baru Ayah

Menjadi calon ayah berarti Anda harus benar-benar siap menghadapi ’kejutan’ yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya.... read more