Ayah, Teman Mandi Asyik!

 

Mandi, sering menjadi kegiatan menyebalkan buat anak, terutama saat ia sedang asyik bermain. Kakinya seperti terekat erat di lantai, tak mau beranjak ke kamar mandi. Digotong, meronta-ronta. Tapi kalau sudah mandi, ia juga tak ingin segera keluar dari kamar mandi. Ayah bisa memindahkan tempat bermain si kecil ke kamar mandi, sehingga acara mandi tidak harus selalu diawali dengan pertempuran.
 
“Pindahkan” Kamar Mandi
Banyak kemungkinan si kecil tidak mau masuk kamar mandi. Mungkin ia bosan dengan suasana kamar mandi, aroma kamar mandi yang tak sedap, lampu kamar mandi yang kurang terang, pernah bertemu serangga, atau tersedak air mandi. Ayah bisa mencoba alternatif tempat lain untuk kegiatan mandi bersama si kecil. Misalnya, memandikan anak di halaman belakang dengan air seember besar atau kolam plastik. Sebelumnya, masukkan beberapa mainan tahan air milik anak ke dalam ember, sabuni si kecil, kemudian masukkan ia ke dalam ember atau kolam plastiknya. Biarkan ia bermain sesaat dengan mainannya.
 
Buatkan Gelembung Sabun
Gosok tubuh si kecil dengan sabun mandinya. Ambil sedikit sabun, cairkan dan tiuplah  menjadi balon-balon sabun. Tangan ayah yang besar akan menghasilkan balon yang besar. Anak  pasti senang.
 
Sambil Belajar
Gunakan waktu mandinya untuk menjelaskan tahapan mandi dan cara menggosok tubuh yang benar. Ini sekaligus mengetes anak apakah ia tahu bagian-bagian pada tubuhnya, sekaligus mengasah kemampuan motoriknya. “Ayo, punggungnya digosok, ya. Letak punggung di mana, hayoo…?”
 
Setelah Mandi
Keringkan tubuh anak dengan handuk. Bila ia melarikan diri sebelum benar-benar kering, kejar, tangkap dan keringkan lagi. Jelaskan pada anak bahwa  subuhnya harus kering demi kesehatan kulitnya. Acara kejar-kejaran ini sangat disukai si kecil. Setelah itu ajak anak mengenakkan pakaiannya, lalu sisir rambutnya. Ajak ia becermin agar ia bisa melihat perbedaan dirinya sebelum dan sesudah mandi. (Webtorial)

 

 



Artikel Rekomendasi