Manfaat Bermain untuk Balita

 

Pixabay

Bermain adalah kegiatan yang paling disukai anak-anak dan penting bagi tumbuh kembang mereka. Lewat bermainlah sesungguhnya mereka belajar banyak hal.

Pakar psikologi Herbert Spencer mengatakan bahwa anak perlu bermain karena mereka memiliki energi berlebih, yang mendorong mereka untuk melakukan aktivitas, sehingga mereka terbebas dari perasaan tertekan.

Nah, bisa dibayangkan, jika anak tidak dibiarkan bermain, energinya tidak tersalurkan, maka kondisi tertekan itu akan memengaruhi tumbuh kembangnya, yang bisa menimbulkan masalah di kemudian hari.

Saat bermain, anak memerlukan kebebasan. Tidak hanya bebas memilih sesuai keinginan dan minatnya, tetapi juga bebas bereksperimen, membuat kesalahan, dan tidak terkekang harus ada hasil akhirnya.

Yang penting adalah prosesnya. Karena lewat proses itulah mereka belajar banyak hal. Masalahnya, saat bermain, rumah kerap menjadi berantakan, yang membuat mama pusing, bukan. Namun, kekacauan itu sebenarnya adalah saat paling kreatif bagi si kecil dan terjadinya proses belajar.

Menurut psikolog Nessi Purnomo, Psi., MSi, ada beberapa hal penting yang bisa didapat anak saat bermain.

Belajar membuat keputusan.
Anak memutuskan bahan apa yang akan dimainkan dan bagaimana cara memainkannya. Nantinya, keterampilan memutuskan sesuatu akan mengasah rasa percaya diri si kecil.

Sarana sosialisasi.
Saat bermain lilin mainan bersama teman-temannya, misalnya, ia belajar berbagi, bergantian memakai cookie-cutter, bekerja sama membuat sesuatu, dan berinteraksi.

- Mengembangkan kemampuan berbahasa.
Saat bermain, si kecil akan mendengar dan berbicara tentang apa yang dilakukannya. Ia bisa belajar menggunakan kosa kata baru, menjelaskan apa yang sedang dilakukan, serta menggunakan mimik dan gestur.

Selain mendapatkan kesenangan, lewat bermain, anak-anak belajar banyak hal dan mengembangkan semua aspek kemampuan serta kecerdasannya.

Stimulasi panca indra. Ia dapat meraba tekstur, mencium bau, mendengar suara, melihat bermacam-macam warna, bahkan mencicipi rasa bahan mainannya.

Mengasah kemampuan motorik halus dan koordinasi mata dengan tangan.
Aktivitas seperti menuang, menyendok, menyusun, menjumput, meremas, akan membantu perkembangan motorik halusnya. Hal ini berguna pada saat nanti ia harus belajar menulis.

Melatih konsentrasi, misalnya ketika harus menuang biji-bijian ke dalam sebuah wadah kecil tanpa menumpahkannya.

Memperluas pengetahuan. Akan timbul rasa penasaran akan bahan-bahan yang digunakan saat bermain.

Mengasah kreativitas dan daya imajinasi. Si kecil bisa bebas mengekspresikan dirinya dengan membuat apa pun yang ia mau.



(TIMAB/ALI)

Baca juga : 
Alasan Anak Wajib Main Kotor-kotoran Sejak Dini 
20 Ide Permainan yang Mengasah Keterampilan Anak 
7 Permainan Membuat Anak Lebih Aktif 

 

 



Artikel Rekomendasi