1 dari 3 Anak Indonesia Mengalami Anemia, Ini Gejala dan Dampaknya?

 

Foto ilustrasi (Freepik)

Anak-anak Indonesia sepertinya belum terlepas dari masalah nutrisi. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, 1 dari 3 balita Indonesia mengalami anemia. Kasus anemia, sebanyak 50-60 persen disebabkan oleh kekurangan zat besi. 

Zat besi merupakan nutrisi penting bagi tumbuh kembang anak. Zat besi diperlukan untuk membantu mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh, serta membantu otot menyimpan dan menggunakan oksigen.

Apabila anak tidak memiliki cukup zat besi, maka oksigen yang diperlukan tubuh tidak terdistribusikan dengan memadai, sehingga organ-organ tubuh anak tidak berfungsi dengan baik atau sebagaimana mestinya. 

"Zat besi merupakan unsur sel darah merah. Zat besi sangat penting untuk tubuh. Kalau anak kekurangan zat besi, sel darah yang diproduksi menjadi tidak sempurna atau kecil dan pucat. Sehingga menyebabkan anemia," kata Spesialis Gizi Klinik dan President of Indonesian Nutrition Association (INA), Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, Sp.GK. di acara virtual “Dukung Anak Generasi Maju Tumbuh Maksimal, Sarihusada Luncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC”, Kamis, 18 Februari 2021.

Tanda Anak Anemia Defisiensi Zat Besi
Anak yang kekurangan zat besi, pada awalnya tidak menunjukkan gejala, sampai terjadi anemia defisiensi zat besi. Kecuali dilakukan cek darah di laboratorium, gejala awal kekurangan zat besi tidak akan kelihatan. 

"Untuk awal kadang tidak dijumpai
anemia dulu. Tapi bisa dilihat dari
pemeriksaan laboratorium, kelihatan sel darahnya kecil dan pucat. Selanjutnya baru ditemukan anemia," kata Luci. 

Menurut Mayo Clinic, untuk gejala anemia defisiensi besi, tanda-tandanya dapat terlihat berupa: 
- Kulit pucat
- Kelelahan
- Tangan dan kaki dingin
- Pertumbuhan dan perkembangan melambat
- Nafsu makan buruk
- Napas cepat yang tidak normal
- Masalah perilaku
- Sering mengalami infeksi

Akibat Anak Kekurangan Zat Besi
Dampak kekurangan zat besi pada anak dapat terlihat jangka pendek maupun jangka panjang. 

Akibat jangka pendek:
- Perkembangan otak terhambat
- Risiko diare dan ispa meningkat
- Perkembangan motorik dan koordinasi terganggu
- Perkembangan motorik dan koordinasi terganggu
- Gangguan pola tidur

Akibat jangka panjang
- Kemampuan kognitif dan performa edukasi menurun
- Imunitas menurun
- Kapasitas kerja menurun
- Keterbatasan aktivitas fisik. 

Berapa Banyak Kebutuhan Zat Besi Anak?
Menurut Mayo Clinic, kebutuhan zat besi harian anak berbeda-beda berdasarkan tingkat usianya.

- Usia 7-12 bulan, 11 mg
- Usia 1-3 tahun, 7 mg
- Usia 4-8 tahun, 10 mg
- Usia 9-13 tahun, 8 mg
- Usia 14-18 tahun, 15 mg untuk perempuan dan 11 mg untuk anak laki-laki. 

Mencegah Anak Kekurangan Zat Besi
Asupan zat besi dapat diperoleh dari makanan. Sejumlah makanan memiliki kandungan zat besi tinggi, yang penyajiannya dapat berganti-gantian setiap hari, supaya gizi yang didapatkan si kecil menjadi beragam. 

Beberapa makanan yang kaya zat besi, di antaranya:
- Daging merah
- Kerang-kerangan
- Ikan
- Hati
- Sereal yang diperkaya zat besi
- Kacang kedelai
- Kacang-kacangan
- Bayam
- Biji wijen
- Tahu
- Kentang
- Brokoli
- Seledri
- Telur
- Jagung

Selain mengonsumsi makanan kaya zat besi, menu yang tinggi vitamin C juga dapat membantu meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Seperti jeruk, lemon, stroberi, paprika, tomat, sayuran hijau, cabai, dan lainnya. Khusus untuk cabai, pertimbangkan rasa pedasnya apabila Bunda ingin menyajikannya pada anak. 

SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC
Melihat fakta bahwa anak-anak Indonesia masih menghadapi masalah nutrisi khususnya anemia, PT Sarihusada Generasi Mahardika meluncurkan SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC. 

“Sarihusada melalui SGM Eksplor berinovasi dan meluncurkan formula terbaru SGM Eksplor, yaitu SGM Eksplor Pro-gress Maxx dengan IronC. Kami ingin membantu orang tua memenuhi kebutuhan zat besi serta nutrisi penting lainnya untuk anak dan menghindarkan mereka dari dampak jangka panjang kekurangan zat besi,” ” ujar Astrid Prasetyo, Marketing Manager SGM Eksplor.

Formula SGM Eksplor Pro-gress Maxx diperkaya oleh IronC, sebuah kombinasi zat besi dan vitamin C dalam rasio molar yang telah disesuaikan untuk memberikan asupan zat besi kepada anak dan memastikan asupan tersebut dapat terserap dengan optimal. 


ALI

 

 



Artikel Rekomendasi