2 Masalah Makan Balita

 

Fotosearch


Dikutip dari situs www.idai.or.id , kebiasaan pilih-pilih makanan diistilahkan sebagai food preference. Food preference mencakup picky eater dan selective eater. Apa bedanya?

Picky eater berarti anak masih mau mengonsumsi berbagai jenis makanan, baik yang sudah atau belum dikenalnya tapi menolak mengonsumsi dalam jumlah cukup. Hal ini juga berhubungan dengan rasa dan tekstur makanan. Walaupun pilih-pilih makanan, balita picky eater masih mau mengonsumsi minimal satu macam makanan dari setiap kelompok karbohidrat, protein, dan sayur/buah. Misalnya, anak menolak makan nasi, tapi ia masih mau makan roti.

Sementara selective eater adalah anak yang menolak segala jenis makanan dalam kelompok makanan tertentu. Misalnya sama sekali enggan mengonsumsi karbohidrat, baik itu nasi, roti, atau mie.

Sebenarnya, picky eater pada anak adalah suatu tahapan yang normal, karena pada dasarnya semua anak akan melalui tahapan memilih-milih makanan pada saat usia 2 sampai 3 tahun. Lain halnya dengan selective eater yang mengakibatkan anak berisiko mengalami defisiensi makro atau mikronutrien tertentu.

Jika anak mengalami kesulitan makan yang cenderung picky eater, maka Anda perlu mengetahui penyebab utama anak menghindari makanan seperti  tekstur, rasa, dan temperatur tertentu. Misalnya, jika ternyata anak mengalami problem pada area oralnya seperti sensori oral dan motorik oral, maka perilaku picky eater-nya ini bisa jadi merupakan salah satu gejala ketidakstabilan area oral, karena oral yang tidak memadai tersebut. Akibatnya, timbul reaksi memilih-milih makanan.

Banyak sebab mengapa anak menjadi picky eater. Salah satunya adalah gangguan emosi. Suasana rumah yang tegang,  pengasuhan orang tua yang keras, anak kurang diperhatikan, dan orang tua yang selalu bertengkar. Tidak ada penyebab tunggal anak menjadi picky eater. 

BACA JUGA:
4 Penyebab Anak Pilih-Pilih Makanan
Saat Anak Rewel Makan
Mengatasi Anak yang Suka Makan Makanan Manis


 

 



Artikel Rekomendasi