Waspadai 4 Gangguan Pencernaan yang Sering Mengancam Anak

 

Fotosearch

Akibat sistem pencernaannya yang belum sempurna dalam menyerap protein, anak kerap mengalami gangguan berikut :

a. Gumoh
Cirinya: mengeluarkan susu/cairan yang baru diminum, bersama udara yang disebut juga refluks. Tergolong normal bila hanya sedikit cairan yang dikeluarkan, dan akan berangsur-angsur berhenti ketika usia anak bertambah. Penyebabnya bisa karena volume lambung masih kecil tapi harus menampung cairan melebihi kapasitas.  Pemberian susu yang cocok dengan kondisi perutnya dan dalam porsi yang cukup dapat mencegah gumoh. Dikatakan abnormal bila anak memuntahkan susu/cairan dalam jumlah banyak, menyemprot atau menyembur,  terjadi terus-menerus, cairan berwarna kehijauan atau mengandung darah, anak kesakitan, warna kulit atau mata menguning. Sebaiknya segera bawa ke dokter.

b. Perut kembung
Cirinya: Perut anak membesar, kencang, penuh angin. Tergolong normal ketika anak menelan banyak udara saat makan /minum atau akibat masuk angin dan akan membaik setelah anak buang gas, bersendawa, atau dihangatkan perutnya. Dikatakan abnormal bila hal ini sering terjadi, terutama setelah minum susu. Ada kemungkinan anak mengalami masalah dalam mencerna protein dan laktosa dari susu atau ketidakmampuan tubuh memproduksi enzim enterokinase dan laktase untuk mengurai nutrisi susu. Proses penguraian tak sempurna menghasilkan banyak gas di saluran pencernaan, sehingga membuat kembung.

c. Sering buang gas
Cirinya: Frekuensi kentut lebih dari 23 kali per hari. Menurut Elly Berger, BA, MD, FRCPC, FAAP, MHPE dari About Kids Health, Kanada, tergolong normal bila Frekuensi kentut 14-23 kali per hari dan bila lebih, terjadi akibat masuk angin atau menelan banyak udara saat makan/minum. Dikatakan abnormal bila anak buang gas dengan bau tajam disertai sakit perut. Patut dicurigai ini akibat pergerakan usus yang tidak  normal, yang menandakan sembelit atau gangguan enzim enterokinase dan laktase dalam penyerapan protein dan laktosa pada susu.

d. Susah buang air besar
Cirinya: Tidak BAB padahal mustinya BAB tiap hari atau tiga kali seminggu, tinja keras sehingga anak kesakitan, atau tinja berbentuk gumpalan kecil yang menandakan BAB tak tuntas. Tergolong normal bila masih dapat diatasi lewat penambahan cairan dan serat. Dikarakan abnormal bila disertai muntah, penurunan berat badan, perut bengkak, luka pada anus, urin gelap dan berbau tajam. Hal ini dapat menandakan penyakit serius, ujar Dr Tim Kenny, Clinical Editor and co-founder patient.info, Inggris. Sebaiknya segera bawa ke dokter. (FIN)

Baca Juga
Makanan dalam Saluran Pencernaan Bayi
Pengaruh Caesar pada Pencernaan Bayi

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more