6 Jenis Sakit Perut yang Bisa Dialami Balita

 

Foto: Envato
 
 

Yang sudah bisa bicara akan mengeluh sakit perut. Buat yang belum bisa bicara, dia hanya menangis. Ada beberapa hal bisa menyebabkan anak sakit perut.

 

Terkadang sakit perut bisa hilang dengan sendirinya. Bunda waspadai kapan anak harus dibawa ke dokter karena mengeluh sakit perut yang berkepanjangan. Ada beberapa jenis sakit perut yang bunda wajib pahami.

 

Sakit perut tanpa gejala. Sakit perut muncul hilang yang berlangsung beberapa jam, bisa dua kemungkinan. Yaitu ada gas yang tidak bisa keluar, dan usus sedang berkontraksi berusaha mengeluarkan feses yang keras atau konstipasi. 

 

Sakit perut setelah 1 sampai 2 jam selesai makan adalah gejala konstipasi. Ini disebabkan oleh kurangnya serat dalam menu makan anak. Bisa dibantu melunakkan feses dengan susu tawar. Buah yang banyak mengandung air seperti pepaya, semangka, melon, juga dapat membantu melunakkan feses. 

 

Sakit perut disertai demam, mual dan diare. Demam menandakan tubuh sedang melawan infeksi bakteri atau virus. Jika sakit perut segera disertai muntah dan diare, bisa menjadi pertanda adanya rotavirus. Sebagian besar kasus flu perut disebabkan oleh infeksi virus yang terkadang dapat sembuh dengan sendirinya. Demikian menurut Robert Issenman, dokter anak dari Kanada. Demikian pun termasuk keracunan makan kecuali minuman atau makanan itu tercemar bakteri e-coli yang mengakibatkan disentri.

 

Nyeri perut sebelah kanan yang disertai demam ringan dan terkadang muntah. Pertanda adanya radang pada usus buntu. Rasa nyeri dimulai dari daerah pusar disertai muntah dan tidak ada selera makan. Nyeri dari daerah pusar berpindah ke perut bagian kanan bawah. Radang usus buntu disebabkan oleh tersumbatnya bagian itu, kemudian lendir dan bakteri menumpuk menimbulkan bengkak. Tandanya anak berjalan membungkuk atau meringis bila tempat tidurnya berguncang. Setiap gerakan menimbulkan rasa sakit. Orang tua disarankan untuk tidak memberi obat pereda nyeri, tapi segera membawa ke dokter untuk dilakukan tindakan pembedahan. 

 

Sakit perut bagian atas sehabis makan. Rasa seperti terbakar dan terjadi berulang. Campuran makanan dan asam lambung mengalir kembali melalui katup yang lemah di bagian atas perut. Disebut gastroesophagial reflux atau GER yang menimbulkan rasa ingin muntah. Pada bayi di bawah usia 1 tahun muncul berupa gumoh. Pada anak balita tidak terasa menyakitkan dibanding pada anak usia pubertas. Demikian pendapat John Howard ahli pencernaan dari Ontario, AS. 


Kembung. Jenis makanan atau minuman bisa menyebabkan kembung dan sakit perut. Jus buah dalam kemasan yang tinggi gula, salah satunya. Bakteri di dalam usus dan lambung memakan makanan manis dan mengeluarkan gas. Ketidakmampuan mencerna karbohidrat simpel juga bisa menjadi penyebab. Intoleransi laktosa misalnya, terjadi karena kurangnya enzim untuk memecah gula susu. Ini sering dialami oleh anak-anak Asia, Afrika, Mediterania dan Hispanik. Cek makanan dan minuman anak, hindari memberikan jenis makanan atau minuman tersebut bila selalu mengakibatkan kembung dan sakit perut.


 
Baca Juga
Sakit Perut Pada Bayi
Menenangkan Balita Menangis Karena Sakit


 

 



Artikel Rekomendasi