6 Masalah Penglihatan Anak yang Tidak Boleh Diabaikan - Bagian 2

 


Foto: Pixabay
 

Penglihatan normal adalah bagian penting dari perkembangan anak, tetapi perlu beberapa bulan agar penglihatan si kecil berkembang sepenuhnya. Jangan kaget jika di masa-masa awal dia terlihat tidak fokus terhadap benda atau wajah Anda. Yap, sebagian besar bayi dilahirkan dengan mata sehat dan mulai mengembangkan kemampuan visual yang mereka butuhkan di sepanjang hidupnya. Namun, dalam beberapa kasus, masalah penglihatan bisa mulai dialami sejak dini.

Para peneliti di Asosiasi Optometrik Afrika Selatan menunjukkan bahwa lebih dari 10 juta anak menderita masalah penglihatan yang tidak terdeteksi hanya karena mereka tidak dievaluasi dengan benar. Oleh karena itu, tdak pernah terlalu dini untuk mengecek kondisi kesahatan mata si kecil serta mendeteksi tiga masalah penglihatan anak berikut ini...

 

4. Mata juling (strabismus)
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of Royal Society of Medicine, sekitar satu dari 50 anak bermata juling. Juling didefinisikan sebagai penyimpangan mata dari posisi lurus/normal. Namun, bisa juga terjadi ketika seorang anak melihat ke arah yang berbeda. “Jika Anda mencurigai si kecil memiliki mata juling, penting untuk memeriksakannya dengan segera. Terutama jika hal ini terjadi secara tiba-tiba yang sering menyebabkan ambliopia (kelainan pada mata yang menyebabkan ketajaman daya lihat menjadi kurang normal),” kata Leoni Leoni Joubert, ahli kacamata anak. Masalah dimulai ketika otak mematikan input dari salah satu mata untuk menghindari penglihatan ganda dan mempertahankan penglihatan tunggal.

Cara mendeteksi:
Tergolong normal jika mata bayi sekarang 'menyeberang' karena penglihatan mereka masih berkembang, terutama dalam tiga bulan pertama. Namun, jika mata bayi Anda menyipit lebih sering atau tampaknya bergerak ke arah yang berbeda, bicarakan dengan dokter Anda. Pada anak yang lebih besar, mata juling akan lebih mudah dilihat karena mata cenderung melihat ke arah yang berbeda. Beberapa mata juling juga bisa disebabkan oleh trauma, masalah neurologis, tumor otak atau disfungsi otot mata.


Solusi:
Sedini mungkin harus diatasi. "Waktu adalah hal yang sangat penting karena sistem visual dan sistem binokular anak berkembang selama masa kritis dan perawatan harus dilakukan sebelum anak berusia enam tahun," kata Leoni. Operasi kadang-kadang dianjurkan untuk meluruskan mata. Latihan mata mungkin juga diperlukan untuk membantu anak Anda menyelaraskan kembali posisi matanya.

 

5. Mata malas (ambliopia)
Hal ini terjadi pada anak usia dini yang merupakan hasil dari satu mata yang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Jika satu mata  juling atau penglihatan tidak sama di kedua mata, maka otak memilih untuk mengalihkan pandangan pada satu mata untuk menghindari penglihatan ganda. Hal ini akan menyebabkan keterlambatan jalur visual dari mata ke otak serta memunculkan masalah penglihatan permanen. Inilah mengapa sangat penting untuk memastikan bahwa kedua mata anak bekerja secara optimal.

Cara mendeteksi:
Mata anak Anda mungkin terlihat normal dan sehat. Namun, dalam kasus ini, salah satu mata akan melakukan sebagian besar pekerjaan sementara yang lain tidak. Ini berarti bahwa mata malas tidak selalu mudah dideteksi karena anak-anak biasanya tidak mengeluh berhubung mereka tidak tahu bahwa tidak normal untuk melihat seperti ini.


Dokter di Pusat Terapi Visi di AS menunjukkan bahwa kecanggungan yang ekstrem dapat menunjukkan bahwa seorang anak memiliki masalah dengan persepsi mendalam, yang mungkin terkait dengan kondisi mata malas. Jika Anda mencurigai si kecil memiliki masalah penglihatan, segera periksakan mata mereka.

Solusi:
Koreksi kesalahan bias dengan kacamata atau lensa kontak jika diperlukan. Pembedahan mungkin diperlukan untuk mata juling yang terkait dengan ambliopia.

 

6. Kekurangan warna
Biasanya penglihatan warna bayi matang bersamaan dengan kemampuan visual lainnya. Di sekitar empat minggu, mereka mulai peka terhadap kecerahan atau intensitas warna dan bisa membedakan warna-warna berani dan pola-pola kontras. Sekitar empat bulan, bayi dapat membedakan dan merespons berbagai warna. Namun, jika seorang anak memiliki cacat warna atau lebih dikenal sebagai buta warna, mereka tidak akan dapat melihat warna-warna tertentu seperti merah-hijau atau biru-kuning. Sangat jarang bagi anak-anak untuk tidak melihat warna sama sekali.

Cara mendeteksi:
Para peneliti di Color Blind Awareness Organization di Inggris telah menemukan bahwa anak-anak yang buta warna akan sering melakukan kesalahan dalam hal membedakan warna. Mereka mungkin memiliki perhatian rendah terhadap tugas-tugas seperti menggambar atau mewarnai, dan dapat mengalami kesulitan membaca dari kertas berwarna atau lembar kerja.

Di sisi lain, anak-anak yang buta warna cenderung memiliki indra penciuman yang sangat baik dan penglihatan malam yang baik. Jika Anda menduga si kecil kesulitan membedakan warna, perhatikan bagaimana ia merespons saat mewarnai gambar, bermain dengan balok berwarna, hingga memberi nama atau mempelajari warna.


Solusi:
Tidak ada banyak pilihan, tetapi dokter mata yang baik akan berusaha mengembangkan strategi yang akan membantu si kecil mengatasi penglihatan warna. Berita baiknya, nih, sebagian besar anak-anak kekurangan warna biasanya berpenglihatan normal dalam hal lain. Sementara metode adaptasi diperlukan untuk meningkatkan harga diri mereka.

 

PRIMA SOERATNO


Baca juga:
6 Masalah Penglihatan Anak yang Tidak Boleh Diabaikan - Bagian 1

Bayi Berkacamata
Balita Memakai Kacamata
Merawat Kacamata

 

 



Artikel Rekomendasi