Alasan Anak Wajib Bermain Kotor-kotoran Sejak Dini
Fotosearch
Ternyata, bermain kotor-kotoran akan membuat anak lebih sehat, lho.
Coa, deh, ajak anak nyemplung ke dalam kubangan lumpur di sawah! Kalau sawah sulit dicari dan terlalu jauh, minta saja ia bermain pasir di halaman. Pasti, ia akan melonjak kegirangan. Tak disangkal, bermain di tempat yang membuat tangan, kaki, bahkan kulitnya kotor, merupakan favorit. Tapi, kurang disukai oleh orang tua karena termpat tersebut dianggap menjadi sumber penyakit. Ya, tidak mau lah anaknya sakit.
“Padahal, anak-anak yang tidak bermain kotor-kotoran, sama artinya dengan anak tidak melakukan ‘pekerjaannya, ” Kata Mary Ruebush, ahli imonologi yang juga penulis buku Why Dirt is Good, yang menganjurkan orang tua, sesekali memberi kesempatan kepada anak bermain kotor-kotoran dan tentu saja selalu memastikan mencuci tangan, kaki, dan tubuh anak yang kotor setelah bermain. Selain itu, pastikan anak juga dalam keadaan tidak sakit.
Menurut Mary, ini alasan mengapa anak wajib bermain kotor-kotoran sejak usia dini.
1. Saat besentuhan dengan kotoran sistem imun anak akan merespon dengan membentuk antbodi, yang bisa menjaga sistem kekebalan tubuhnya ketika satu saat ia terpapar bakteri atau virus lagi.
2. Sementara mencegah anak bersentuhan dengan parasit, virus dan bakteri akan meningkatkan risiko ia mengalami alergi seperti asma.
3. Bersentuhan dengan kuman di awal kehidupannya, termasuk kotoran hewan, mengurangi risiko gangguan jantung di usia dewasa.
4. Kotoran di kulit ternyata mengandung bakteri yang bisa membantu menyembuhkan luka iris dan tumit pecah-pecah .
5. Bermain kotor-kotoran akan mengeluarkan serotin di dalam otak yang akan membuat perasaan relaks, meningkatkan mood dan mengurangi kecemasan. (IAH)