Apa Saja Penyebab Tidur Anak Tidak Nyenyak?

 

 
123RF


Pengganggu Tidur 3: Cahaya dari Gadget
Cahaya terang dari TV atau gadget menghambat ritme sirkadian tubuh. Ritme sirkadian adalah waktu 24-jam dalam tubuh yang akan memberitahu kapan Anda butuh tidur. Sebuah penelitian menyebutkan cahaya buatan dari komputer dan gadget elektronik di sore dan malam hari akan mengganggu tidur, karena hal tersebut membuat otak mengira masih siang hari. Hal ini bisa menunda siklus tidur hingga enam sampai delapan jam, yang menyebabkan si kecil mengalami efek seperti jet lag.

Waspadai ini: Jika si kecil tak cukup tidur di malam hari, ia menjadi sulit dibangunkan  esok paginya. Ia menjadi pemarah, sangat aktif, dan sulit konsentrasi.

Cara mengatasi: Cabut dan matikan semua gadget yang ada di kamar. Jika memungkinkan, singkirkan semua alat elektronik dari kamar. Fokus lakukan kegiatan yang santai setidaknya dua jam sebelum waktu tidur, misalnya mengobrol atau membaca cerita. Gunakan lampu tidur berwarna kuning redup jika lampu kamar si kecil berwarna putih terang. Biasakan untuk menggunakan lampu tidur saja agar suasana mendukung untuk tidur.

Baca juga: Pengaruh Gadget pada Perkembangan Bicara Anak

Pengganggu Tidur 4: Teror Malam Hari
Lampu telah dimatikan dan si kecil sudah tidur di kasurnya yang nyaman. Namun, satu atau dua jam kemudian ia tiba-tiba berteriak dan menangis tanpa henti. Atau ia terbangun, berjalan keliling kamar, bahkan lebih buruknya melakukan hal aneh, seperti pipis di samping lemari.

Parasomnia atau gangguan yang ditandai dengan perilaku abnormal dari sistem saraf saat tidur, yang menurun dalam keluarga, adalah fenomena yang wajar dialami anak-anak. Sekitar 15 persen anak diperkirakan berjalan dalam tidur, sedangkan kurang lebih 6% anak pasti pernah mengalami ‘teror’ saat tidur. Kabar baiknya, sebagian besar anak-anak dapat mengatasinya ketika mereka beranjak remaja.

Waspadai ini: Benda-benda di rumah yang potensial membahayakan keselamatan si kecil. Keamanan si kecil adalah yang terpenting, terutama jika si kecil sering turun dari tempat tidur dan berjalan dalam tidurnya. Mama bisa mengunci pintu dan jendela atau memasang pagar di area tangga.

Cara mengatasi: Stres dan perubahan waktu tidur, misalnya saat libur sekolah atau ketika tahun ajaran akan dimulai, dapat menjadi pemicu ‘teror’. Buat jadwal tidur yang teratur meskipun sedang libur, agar si kecil terbiasa saat masa sekolah kembali tiba.

Memiliki jam tidur yang cukup akan membantu mengurangi frekuensi berjalan dalam tidur maupun teror malam hari.

Yang paling penting, jangan pernah membangunkan si kecil ketika ia sedang mengalami hal ini. Ia akan menjadi bingung dan disorientasi ketika dipaksa bangun. Mendiskusikan kejadian tersebut keesokan harinya juga tidak banyak membantu karena si kecil tidak mengingat apa yang telah terjadi.

Baca juga: Tidur Nyenyak, Bayi Cerdas



 

 



Artikel Rekomendasi