Bagaimana Caranya Agar Anak Minum Susu dengan Benar

 



Bagaimana Caranya Agar Anak Minum  Susu dengan Benar
Oleh Dr. dr. SaptawatiBardosono, MSc


Sejak awal kehidupan, anak sudah mengenal susu yang didapatnya dari Air Susu Ibu (ASI). Secara kualitas dan kuantitas, ASI telah memadai untuk menunjang tumbuh-kembang dan kesehatan anak selama enam bulan pertama kehidupannya. Selanjutnya, anak masih dapat memperoleh ASI yang secara bertahap akan ditambahkan dengan makanan pendamping ASI (MP ASI) dimulai saat berusia enam bulan.

Sejak usia enam bulan tersebut, anak diperkenalkan secara bertahap dengan berbagai bahan makanan selain ASI. Sumber energi sebagai zat tenaga untuk mendukung aktivitas fisik anak akan diperoleh dari makanan pokok kaya kandungan karbohidrat, contohnya nasi atau bubur nasi. Sumber protein sebagai zat pembangun untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan berbagai fungsi organ tubuh akan diperoleh dari lauk-pauk kaya kandungan protein baik nabati maupun hewani, contohnya daging unggas, daging sapi, telur, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan dan susu sapi atau produknya (keju dan yogurt). Sementara sumber lemak sebagai pendukung tumbuh-kembang dan pembawa vitamin larut lemak akan diperoleh dari lemak hewani (lauk-pauk) dan lemak nabati (minyak sayur atau minyak kepala). Selanjutnya, sumber vitamin dan mineral serta serat sebagai pendukung tumbuh-kembang dan melancarkan pencernaan akan diperoleh dari sayur dan buah serta air minum.

Pada proses transisi dari ASI ke makanan keluarga ini seringkali timbul masalah dalam memperkenalkan masing-masing bahan makanan baru ini kepada anak. Proses tersebut sangat membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan ibu untuk memilih bahan makanan yang benar untuk dipersiapkan (diolah dan dimasak) sehingga menjadi hidangan yang disukai anak. Selain itu, sangat dibutuhkan kesabaran yang luar biasa dari ibu untuk melalui proses ini. Bila proses ini tidak berjalan dengan baik, maka dapat berakibat anak mengalami masalah sulit makan, baik tidak mau makan sama sekali atau memilih-milih makanan kesukaannya saja.

Seringkali ibu mencari jalan pintas untuk mengatasi masalah anak sulit makan tersebut dengan segera menghidangkan makanan pengganti, yang biasanya adalah susu pertumbuhan anak. Hal ini terjadi karena ibu sangat kuatir anaknya tidak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai untuk tumbuh-kembang dan kesehatan anaknya. Sementara ibu mengetahui dari informasi di kemasan bahwa susu pertumbuhan anak pilihannya penuh kandungan energi dan nutrisi yang dibutuhkan anaknya.

Jalan pintas tersebut menjadi salah apabila pemberian susu formula anak tersebut ditujukan untuk mengganti hidangan makanan pokok anak, sehingga ibu menghidangkannya sampai 6 botol/gelas bahkan lebih dalam seharinya. Salahnya dimana? Bukankah anak akan memperoleh asupan energi dan nutrisi lengkap dari susu dalam seharinya?

Seperti diketahui, susu, baik susu perah dari hewan (sapi) atau susu produksi pabrik yang telah diformulasi untuk mendukung tumbuh-kembang anak setelah usia satu tahun, merupakan salah satu dari berbagai jenis bahan makanan. Tidak ada satu pun bahan makanan yang memiliki kandungan energi dan nutrisi lengkap yang dapat memenuhi kebutuhan anak, termasuk susu pertumbuhan anak. Oleh karena itu, dianjurkan agar pemenuhan kebutuhan asupan energi dan nutrisi lengkap tersebut diperoleh dari berbagai jenis bahan makanan secara seimbang, yaitu seimbang dalam jenis, dalam jumlah (porsi) dan seimbang dalam jadwal pemberian makannya.

Selain pemenuhan asupan energi dan nutrisi, makanan juga memiliki peran penting lainnya, yaitu untuk stimulasi enzim pencernaan, stimulasi gerakan motorik saat mengunyah dan menelan, stimulasi sensorik terhadap bau, rasa dan bentuk makanan, stimulasi kelekatan hubungan antara ibu-anak saat mulai menyiapkan dan menyuapkan hidangan makanan, dan melancarkan pencernaan karena kandungan serat tidak larutnya sehingga mencegah anak mengalami sulit buang air besar. Nah, bagaimana dengan peran susu sendiri?

Tidak dapat dipungkiri bahwa susu memiliki kandungan energi dan berbagai nutrisi, terutama protein, lemak dan kalsium, sehingga sering dikaitkan dengan pertumbuhan tulang dan gigi anak. Bila telah mengalami formulasi di pabrik maka susu dapat diperkaya dengan berbagai nutrisi dan zat non-nutrisi seperti serat dan probiotik sehingga akan memberi manfaat lebih dari sekedar sumber protein, lemak dan kalsium. Namun, susu memang tidak diperuntukkan sebagai hidangan makanan utama anak, alias lebih sebagai makanan selingan di antara dua waktu makan utama anak. Diharapkan susu dapat melengkapi asupan energi dan nutrisi sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak dalam seharinya. Dengan demikian, hidangan susu (diminum atau disantap sebagai makanan) sebanyak tiga kali sehari sudah cukup bagi anak sejak usia satu tahun.

Berikut ini adalah tips-tips yang bisa dilakukan orang tua untuk memberikan nutrisi pada anak untuk tumbuh kembang optimal:

1. Anak harus makan bervariasi bahan makanan dengan porsi yang sesuai:
Bervariasi bahan makanan mengandung masing-masing bahan makanan dari kelompoknya, yaitu 4 porsi kelompok makanan pokok (nasi, mie, kentang, roti), 2-4 porsi kelompok sayur dan buah (berwarna kuning, oranye, merah dan hijau), 3 porsi kelompok susu dan produk susu, 2 porsi kelompok lauk-pauk (hewani dan nabati), dan 1 porsi cemilan yang manis, asin atau berlemak.

2. Mengerti proporsi kebutuhan nutrisi anak dalam masa tumbuh kembang.
Berikan makanan dengan gizi seimbang misalnya nasi untuk melengkapi kebutuhan karbohidrat, susu untuk kebutuhan kalsium serta ikan kembung atau salmon untuk kebutuhan omega

3. Bila anak sulit makan, perhatikan penyebabnya.
Sulit makan pada anak merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya.
Anak menolak makanan yang dihidangkan karena berbagai sebab, antara lain:
a. Terlalu banyak konsumsi cemilan yang mengenyangkan di antara dua waktu makan utama, seperti jus, susu atau minuman lainnya, sehingga mengganggu selera makannya. Jangan memberikan camilan satu jam sebelum makan utama berikutnya
b. Anak sedang mencari perhatian orang sekitarnya, terutama ibunya
c. Anak ingin menunjukkan ketidaktergantungannya pada lingkungan sekitar dan ingin makan sendiri

Di bawah ini adalah salah satu contoh resep kudapan bergizi bagi anak dari bahan susu:

Oreo Milkshakes
Oleh Arimbi Nimpuno

Bahan
•    4 sendok teh sirup coklat
•    8 OREO Cookies, dipotong-potong
•    1 gelas susu segar
•    2 gelas eskrim vanilla

Cara membuat
1.    Sediakan 4 gelas kecil dan masukan 1 sendok teh sirup coklat kedalam masing2 gelas, putar rata hingga sirup coklat menutupi bagian bawah gelas.
2.    Potong-potong Oreo Cookies
3.    Kedalam sebuah blender, masukan Oreo, susu serta eskrim vanilla. Blender hingga tercampur semua bahan.
4.    Masukan ke dalam gelas dan taburkan sisa potongan Oreo di atasnya. Bisa juga menggunakan whip cream di atas milkshake lalu taburi dengan potongan Oreo.

Berikut ini adalah video contoh baik mama yang menggambarkan bahwa apa yang dilakukan orang tua di rumah sangat berpengaruh terhadap perilaku anak, jadi yuk.. kita contohkan yang baik pada anak setiap hari.

(WEBTORIAL)

 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more