Bau Mulut pada Balita, Kenali Penyebabnya

 

Foto: Envato
 

Jenis makanannya kian beragam, membersihkan rongga mulut tidak tepat, gangguan pada gigi dan gusi bisa jadi penyebabnya.  Sebuah situs  kedokteran gigi wearebitesize menyebut  12  penyebab yang lazim dialami anak usia balita. Ada penyebab yang bisa hilang dengan sendirinya, ada pula yang harus ditangani oleh dokter karena hanya dengan menyikat gigi saja tidak cukup:

  

1. Kurang menjaga kebersihan mulut. Sisa makanan yang tertinggal di sela gigi bila  tidak dibersihkan secara maksimal akan membentuk plak. Plak merupakan tempat berkembang biak bakteri yang merusak gigi. Ketika bakteri memakan sisa makanan, dia melepaskan zat seperti belerang yang sangat bau. Biasakan cek kembali kebersihan mulut dan gigi anak meski dia sudah menyikat giginya. 


2. Makan makanan berbumbu menyengat. Pencernaan dimulai pada gigitan pertama dan apapun yang dikunyah anak di dalam mulut menimbulkan bau. Bumbu masakan penghasil belerang seperti bawang putih dan bawang bombai lama diketahui sebagai penyebab bau pada mulut. Senyawa belerang yang teringgal di mulut diserap sebagian ke dalam aliran darah. Selama beberapa jam setelah makan, bau senyawa itu dihembuskan lewat napas. Ini tidak akan lama. Tapi menyikat giginya juga tidak menghilangkan bau napasnya.


3. Lidah putih. Bakteri penyebab bau, makanan, dan sel-sel kulit yang membusuk sering tersangkut di sepertiga bagian belakang lidah.  Ini menimbulkan bau. Lapisan putih pada lidah berasal dari kotoran yang terperangkap di antara tonjolan kecil-kecil di lidah (papila). Menyikat lidah saat menggosok gigi akan menghilangkan lapisan putih pada lidah dan menghilangkan bau.


4. Kerusakan gigi dan rongga gigi. Tidak hanya bakteri, makanan yang tersangkut pada gigi yang rusak juga mengeluarkan bau. Sulit disikat, sehingga memperparah bau. Masalah lainnya seperti abses atau sariawan dapat menyebabkan bau mulut. Ajak anak ke dokter gigi anak untuk memeriksa kerusakannya. 


5. Penyakit gusi, peradangan atau infeksi pada jaringan gusi yang menopang gigi. Anak-anak  biasanya mengalami jenis yang tidak terlalu parah yang disebut gingivitis. Gingivitis terjadi ketika plak lunak dan karang gigi (plak yang mengeras) menumpuk di gigi dan di bawah garis gusi. Bakteri dan racun dalam plak menginfeksi gusi, menyebabkan peradangan dan bau mulut yang tidak kunjung hilang setelah menyikat gigi. Infeksi dan penyakit gusi menimbulkan bau pada mulut. Bawa anak ke dokter. 

 

6. Mahkota gigi rusak, makanan dan bakteri terperangkap. Hal ini menyebabkan bau mulut. 


7. Kurang air liur. Air liur menjaga kebersihan mulut. membantu membersihkan sisa-sisa makanan dan bakteri di dalam mulut serta menetralkan asam penyebab gingivitis. Saat air liur mengalir, bau mulut biasanya tertahan. Di malam hari, ketika anak-anak tidur, produksi air liur melambat dan bakteri di mulut berkumpul, itulah sebabnya mereka sering terbangun dengan napas pagi. Napas pagi hari bahkan dapat menyebabkan bau mulut pada bayi dan balita karena setiap orang, tidak peduli berapa pun usianya atau muda, memiliki bakteri di mulutnya. Bau mulut jenis ini bersifat sementara dan akan hilang begitu anak Anda menyikat gigi dan air liurnya keluar lagi.

 

8. Mulut kering, secara teknis disebut xerostomia, juga menyebabkan bau mulut pada anak-anak. Dengan mulut kering, air liur tidak cukup diproduksi dan, mirip dengan napas pagi, partikel makanan dan bakteri  melekat di gigi, menimbulkan bau tak sedap. Namun, tidak seperti bau mulut di pagi hari, bau mulut dari mulut kering tidak selalu bersifat sementara karena kondisinya bisa kronis. 

 

9. Amandel bengkak. Pembesaran tonsil atau tonsil yang berlubang bisa mengeluarkan bau tak sedap. Amandel menjadi tempat berkumpulnya bakteri, lendir dari ronga hidung, dan makanan. Tonsilolith atau batu amandel bisa terbentuk di dalam lubang amandel yang menimbulkan bau busuk.


10. Alergi atau infeksi telinga hidung tenggorokan. Infeksi virus dan bakteri di bagian THT bisa mengakibatkan bau di rongga mulut. 


11. Bernapas dari mulut. Sebuah riset yang diterbitkan dalam jurnal Clinics menunjukkan adanya korelasi antara pernapasan mulut dan bau mulut pada anak-anak. Para peneliti berpendapat bahwa mulut menjadi kering karena terbuka sepanjang malam, yang menyebabkan bau mulut di pagi hari. Bernapas melalui mulut bisa bersifat sementara, atau karena anak mengalami hidung tersumbat atau juga krena  kebiasaan.

12. Ada sesuatu tersangkut di hidungnya. Ini bisa terjadi pada anak kecil yang memasukkan benda ke dalam hidungnya. Makanan, kertas, kapas, bisa saja dimasukkan ke dalam lubang hidungnya, yang bisa berakibat radang dan menimbulkan bau. Segera bawa ke dokter bila anak disertai demam. 



Memilih Sikat Gigi: Manual atau Elektrik?
Menurut Ketua Australian Dental Association, Dr. Peter Alldritt, sikat gigi manual dan sikat elektrik sama efektifnya mencegah masalah plak gigi.
- Sikat Gigi Manual
Cara yang tepat: Posisikan bulu sikat dengan kemiringan 45º dari gusi, gerakan memutar dari atas gusi ke gigi, sikat menyeluruh bagian depan dan belakang gigi serta permukaan gigi geraham, ulang-ulang terutama di sepanjang garis gusi.   

- Sikat Gigi Elektrik
Cara yang tepat:  Sikat bagian depan dan belakang gigi serta permukaan gigi geraham, sikat pula garis batas gusi  dan ulang gerakan yang sama hingga beberapa kali.


Direvisi 22/02/22
 

 



Artikel Rekomendasi