Gangguan Tidur Pada Anak

 

Menurut dr Andreas Prasadja, Praktisi Kesehatan Tidur pada Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Jakarta Utara, beberapa gangguan tidur yang kerap dialami oleh anak-anak, antara lain:

Insomnia  atau kesulitan tidur pada anak karena perilakunya sendiri. Misalnya, ia masih ingin nonton televisi, penasaran ingin menyelesaikan games dan ingin berlama-lama dengan orangtua,  karena mereka baru pulang kerja. Imsonia bisa terjadi karena pola asuh orangtua yang tidak memberi batasan yang tepat, kapan anak harus tidur. Untuk membantunya tidur, buatlah jadwal tidur sesuai kebutuhan anak dari masing-masing kelompok usia dan lakukan itu secara rutin.

Mendengkur 
atau mengeluarkan bunyi saat tidur. Mendengkur pada anak bisa disebabkan  karena saluran napas menyempit akibat membesarnya kelenjar adenoid dan amandel atau faktor keturunan seperti kelainan bentuk rahang. Mendengkur  merupakan 90%  masalah tidur yang paling banyak dialami oleh anak-anak. Mendengkur bisa mengganggu gelombang otak tidur yang membangun perkembangan otak.

Night terror,
saat anak tiba-tiba duduk di tengah tidur lalu melihat sudut ruang, diam dan nangis histeris. Dalam kondisi ini anak tidak akan memberi respon pada orang di sekelilingnya. Karena hal ini terjadi pada saat tidur nyenyak. Jika itu terjadi,  awasi anak Anda agar tidak  menyakiti dirinya sendiri. Dan jika si anak bangun jangan ajukan pertanyaan karena ia tidak tahu apa yang terjadi padanya.

Sleep Apnea, yaitu berhenti napas saat tidur dalam beberapa detik yang membuatnya terbangun. Penyebabnya otot di bagian atas tenggorokan yang seharusnya terbuka saat tidur, berelaksasi yang menyebabkan saluran udara menyempit. Gangguan ini sering dialami oleh anak pengidap asma dan kegemukan.

 



Artikel Rekomendasi