Kenapa Si Kecil Suka Ngomong Sendiri?

 



Apakah Bunda pernah melihat si kecil asyik berbicara sendiri saat ia sedang bermain? Jika iya, Anda tidak perlu khawatir dan menganggap ini sebagai sebuah kelainan, Bun. Bicara sendiri sangat wajar dilakukan oleh anak-anak usia balita.
 
Vygotsky, psikolog asal Rusia menemukan, peran perkembangan kognitif dalam kegiatan bicara sendiri.  Menurutnya, bicara sendiri  memungkinkan anak secara sadar mengarahkan proses berpikirnya. Periode ini merupakan transisi dari tahap bicara sosial awal dan berbicara dalam hati, menuju pada kemampuan untuk melakukan kontrol internal terhadap perilaku. Menurutnya, kebiasaan anak bicara sendiri biasanya menghilang dengan sendirinya di awal usia sekolah.
 
Mengembangkan Kreativitas dan Imajinasi
Bunda pasti sering melihat si kecil berbicara dengan boneka kesayangannya, atau untuk anak laki-laki ia biasanya akan berpura-pura menjadi super hero favoritnya. Imajinasi anak-anak sangatlah luas dan tidak terduga. Dalam mengutarakan imajinasinya anak-anak sering kali berbicara kepada benda-benda di sekelilingnya. Umumnya  bicara sendiri ini berlangsung pada usia 2-5 tahun.

 

 
Melatih kemampuan berkomunikasi
Pernahkan Bunda mendengar si kecil meniru gaya berbicara Anda atau kartun yang ia tonton saat sedang berbicara sendiri? Semakin sering si kecil mendengarkan  percakapan, ibarat sebuah spons dengan daya serap tinggi, begitulah cara si kecil mencerna dan meniru setiap kata yang ia dengar.
 
Menurut Arlene Eisenberg, penulis buku What to Expect The Toddler Years, sebenarnya bukan hanya anak-anak yang suka bicara sendiri, tetapi orang dewasa juga melakukan hal yang sama. Bedanya orang dewasa melakukannya di dalam hati, sehingga tidak ada orang lain yang mendengar. ”Berbicara sendiri itu sebenarnya adalah proses berpikir seseorang yang tercetus keluar dalam bentuk kata-kata,” kata Eisenberg.
 

Mengekspresikan perasaan
Banyak cara yang dilakukan anak-anak dalam mengekspresikan perasaan mereka seperti, tantrum saat ia sedang marah. Bicara sendiri juga termasuk mengekspresikan perasaan mereka yang sulit mereka utarakan pada orang dewasa. Biasanya dalam kata-kata yang mereka ucapkan akan terselip perasaan mereka. Misalnya, Bunda dan Ayah sibuk sehigga sulit menemaninya bermain, atau hal-hal  kecil seperti ia memberi tahu bonekanya bahwa ia telah menghabiskan makan siangnya dengan baik.
 
Problem solving
Berbeda dengan orang dewasa, anak-anak masih belum terlatih untuk mengutarakan keinginan atau masalah yang tengah mereka alami. Bicara sendiri merupakan salah satu proses pemecahan masalah yang ia lakukan tanpa melibatkan orang dewasa. Biasanya si kecil akan lebih nyaman mengungkapkan apa yang membuatnya resah pada benda-benda disekitarnya, misalnya ia tidak mau makan sayuran yang telah Anda masak atau ia lelah karena harus terus belajar.
 
Dalam sebuah penelitian jurnal Early Childhood Research Quarterly, anak yang gemar bicara sendiri memiliki kemampuan menyelesaikan tugas motorik 78% lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang hanya diam saja.
 
Manfaat anak suka bicara sendiri
- Saat anak-anak bicara sendiri, mereka belajar  memahami situasi atau memecahkan masalah yang akan sangat membantu mereka di masa depan.

- Berbicara kepada diri sendiri membantu anak berkembang menjadi orang yang lebih komunikatif.

- Ketika seorang anak bermain dan berbicara kepada dirinya sendiri, pengetahuan bahasanya akan berkembang dengan cara yang lebih baik.

- Anak akan belajar membedakan hal-hal yang mengelilinginya di lingkungan tempat ia tumbuh.

- Pikiran anak mulai ditata secara logis.

- Ketika bermain dan berbicara kepada diri sendiri, itu berarti pikiran sedang diatur untuk mencapai tujuan tertentu.

- Jika anak mengatakan segala hal yang hendak ia lakukan dengan lantang, hal ia akan meningkatkan kemampuan bahasanya sambil  merangsang kapasitas belajarnya.

- Seorang anak yang berbicara sambil bermain akan mampu mengembangkan pengetahuan dan keingintahuannya melalui suaranya sendiri. Dengan cara ini, dia akan mengenal dirinya lebih baik.

Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mitos dan Fakta Merawat Kulit Bayi

Banyak mitos yang berkembang dan dijadikan acuan dalam perawatan kulit bayi. Misalnya, memandikan bayi dengan air dicampur antiseptik saat terkena biang keringat, membubuhkan tepung kanji ke kulit ba... read more