Masih Kecil kok Masturbasi

 

Foto: shutterstock


Tangan kecilnya sering terlihat memegang penis. Dimarahi atau dibiarkan?

 

Anak usia balita melakukan masturbasi dengan alasan yang sama dengan anak yang sudah besar dan orang dewasa: mendapatkan kesenangan. Bedanya, balita sedang mengenali bagian tubuhnya, lalu merasakan sensasi di alat kelaminnya. 

 

Bunda akan berpikir apakah itu normal. Apa yang harus dilakukan?

 

Pertama jangan panik. Pada anak balita sekali pun bisa dianggap normal, tidak mengganggu kesehatan, juga bukan pertanda dia akan menjadi pecandu seks. Masturbasi pada balita bukan masturbasi seperti pada orang dewasa yang melepaskan hasrat seksualnya, karena balita belum paham arti seks. 

 

Masturbasi pada balita merupakan bagian dari eksplorasi tubuhnya. Menemukan bagian yang menyenangkan saat disentuh, akan diulangnya. 

 

Kedua, abaikan. Bunda mungkin sudah mengajarkan pada anak Anda yang berumur 3 tahun bahwa tidak boleh ada orang lain yang menyentuh bagian-bagian tubuhnya. Anak memang harus belajar soal ‘milik pribadi’ untuk menghindarkannya dari perundungan seksual. Tetapi bagi anak usia  3 tahun dan kurang dari 3 tahun, ‘milik pribadi’ itu tidak bermakna apapun.  Abaikan ketika bunda memergoki balita sedang memegang penisnya.

 

Ketiga, alihkan perhatiannya. Meski Bunda tahu bahwa itu normal dan banyak anak melakukannya, Anda bisa mengalihkan perhatiannya dari alat kelaminnya. Anak melakukan itu karena tangannya sedang melakukan apa-apa. Bunda bisa memberinya permainan atau aktivitas yang membuat tangannya sibuk. Misalnya sediakan kertas dan gunting, minta dia belajar menggunting. 

 

Hati-hati Bunda menanggapi, karena cara Anda menanggapi bisa berbahaya. Hindari menegur anak yang bisa membuatnya merasa bersalah saat mengeksplorasi tubuhnya. Teguran Anda juga jangan sampai membuat anak malu, nakal, dan mengaitkan kesenangan seks dengan rasa bersalah dan memalukan. Banyak orang tumbuh dengan perasaan konflik tentang seks. 

 

Baca Juga

Anak Laki-laki Suka ‘Main’ Alat Kelaminnya, Ini Solusi dari Psikolog

 

 



Artikel Rekomendasi