Dampak Jika Anak Alergi Susu Sapi, dan Solusinya
Tumbuh kembang anak bisa terganggu dan mengalami stres... read more
Susu punya peran penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi. Sejak bayi minum susu ibu, setelah agak besar dia bisa makan sereal dengan susu. Di usia sekolah dan remaja, anak masih perlu susu yang bisa diperoleh dari es krim, misalnya, juga dicampur dengan smoothie.
Jenis-jenis susu
Apa yang Bunda pikirkan ketika mendengar kata susu? Seekor sapi belang putih hitam yang sedang diperah susunya, lalu diproses menjadi susu bubuk, atau susu UHT. Tidak salah, karena kita hanya mengenal satu sumber susu selama ini, yaitu sapi.
Padahal susu bisa didapat dari sumber lain seperti almond, kedelai, dan kambing. Tapi susu sapi ternyata lebih populer dibanding susu lainnya.
Secara alami, susu sapi mengandung kalsium, potassium, protein, dan vitamin B12.
Dalam perjalanan prosesnya menjadi susu bubuk atau UHT, susu sapi difortifikasi dengan vitamin A, dan D. Vitamin A difortifikasi untuk mengurangi lemak susu menjadi susu low fat dan non fat.
Kalsium, poasium, protein, vitamin A dan D sangat diperlukan untuk mendukung proses tumbuh kembang anak. Vitamin D sangat penting dalam produksi serotonin, yaitu hormon yang mengatur suasana hati, selera makan, dan tidur.
Kekurangan vitamin D, anak rentan depresi, sulit tidur dan kehilangan selera makan. Susu sapi dapat membantu meningkatkan berat badan anak dan fungsi kognitif.
Kebutuhan susu per hari
Anak usia balita memiliki banyak aktivitas. Makanan yang mereka makan pun sudah sangat beragam. Pemberian susu tetap diperlukan, tetapi tidak untuk menggantikan makanan utama ketika anak tidak mau makan. Ini aturan memberi susu untuk balita:
Usia 1 – 2 tahun: 2 cangkir per hari
Usia 3 tahun ke atas: 3 cangkir per hari
Umumnya anak suka susu. Tetapi tak tertutup kemungkinan mereka mengalami intoleransi laktosa. Yaitu tidak cukup enzim untuk mencerna laktosa, gula alami yang terdapat pada susu mamalia. Intoleransi laktosa ditandai dengan gejala perut kembung, sakit perut dan diare.
Yoghurt bisa menjadi alternatif pengganti susu untuk anak yang mengalami intoleransi laktosa, karena proses fermentasi menghilangkan gula alami susu.
