4 Kiat Mengasah Sosialisasi Anak

 

Keterampilan bersosialisasi mesti diasah lewat contoh orang tua yang pandai gaul. Tipe seperti apa pun anak usia 3 – 5 tahun Anda, ada baiknya Anda memberi ‘modal’, khususnya bagi yang akan masuk TK. Apa saja itu?

1.    Hangat dan penuh cinta. Cara anak berinteraksi dengan lingkungan sekitar sangat bergantung pada pengaruh pola asuh dan hubungannya dengan ibu dan dan ayahnya. Hubungan hangat dapat diperkuat antara lain lewat berbagai aktivitas bersama dan tentu saja bermain. Berdasarkan penelitian, anak-anak yang sering bermain dengan orang tuanya terampil bergaul dengan teman-teman seusianya.

Orang tua yang hangat dan terampil bersosialisasi juga memiliki anak-anak yang suka tertawa dan mudah tersenyum. Sebagai orang tua, sebaiknya Anda menghindari sikap suka mengritik selama anak bermain, dan bersikaplah responsif terhadap gagasan yang diajukannya.

2.    Petunjuk praktis. Sebagai pemula, anak-anak butuh  arahan Anda tentang cara memulai pertemanan. Beri petunjuk praktis tentang cara menyapa orang lain, memberi respon positif terhadap sapaan teman dan cara berinteraksi dalam kegiatan bermain bersama. Cara termudah, tentu saja, dengan memberi contoh.

Di usia berapa pun, ada baiknya Anda paparkan contoh tata krama dan perilaku yang mendukung kegiatan bersosialiasi dengan orang-orang di sekitarnya. Salah satu keterampilan sosial yang juga penting diajarkan adalah cara memecahkan masalah, misalnya dengan bernegosiasi, dan berkompromi.

3.    Biasakan bergaul. Ada baiknya sejak dini Anda mengagendakan kesempatan bagi si kecil bersosialisasi. Dengan demikian bersosialisasi tak lagi barang baru bagi anak sehingga membuatnya takut.

Biasanya untuk batita (0 – 3 tahun) cukuplah dengan teman seusia di sekitar lingkungan rumah atau sepupunya. Di usia balita (3 – 5 tahun), tak ada salahnya Anda rutin mengajaknya bermain bersama anak sahabat Anda di rumah atau di rumah sahabat, misalnya dengan merancang semacam play date.

Bisa juga Anda jadwalkan membawa anak di hari tertentu ke playground atau bermain dengan anak seusianya di sekitar rumah. Berbagai pengalaman positif berinteraksi dengan anak-anak seusianya mendorong anak bersosialisasi semakin sering

4.    Mengundang teman. Maksimalkan interaksi positif anak dan teman-temannya saat bermain bersama di rumah, antara lain dengan menyediakan beragam material dan kegiatan. Apabila anak memiliki gagasan baru dan materialnya belum tersedia, Anda dapat membelinya terlebih dulu.

Ajak anak menyusun kegiatan yang dapat dilakukan bersama teman yang akan diundang. Buatlah daftar mainan dan material yang tersedia lalu susunlah kegiatan yang mungkin lakukan si balita bersama temannya

Sebagai langkah awal, rancanglah kegiatan bermain yang singkat saja. Meski pengalaman pertama bermain bersama teman di rumah menyenangkan, tetap saja balita punya ketahanan terbatas. Selain karena bosan, anak-anak biasanya juga tak akan tahan bermain lebih dari 1 jam nonstop. Ia butuh jeda untuk istirahat, makan, minum bahkan tidur di sore hari.   

 



Artikel Rekomendasi