4 Manfaat Seni untuk Balita

 


Foto: Pixabay
 

Kelas seni semakin booming di banyak negara, bahkan mulai diikuti oleh balita. Menurut Karin Machusic, Direktur Hubungan Masyarakat di Abrakadoodle, pemilik bisnis kelas seni untuk anak-anak dari segala usia di AS, seni merupakan pendidikan dasar yang dapat melatih perkembangan balita.

Dilansir dari Verywellfamily.com, Karin berbagi pengalaman mengenai kelas seni yang dibinanya. Rasa ingin tahu membuat balita senang bereksperimen menggunakan warna, tekstur, dan peralatan seni lainnya. Di kelas seni balita berusia 20-36 bulan boleh mengotori tangannya untuk memegang cat atau melukis, memotong berbagai bentuk menggunakan gunting anak, menempelkan kertas, hingga bermain bentuk. Berbagai aktivitas tadi akan membantu perkembangan motorik dan kognitif seorang anak.

Seorang instruktur siap mendampingi para seniman muda ini, sementara para guru akan membantu orang tua mengembangkan pola asuh untuk merangsang kreativitas balita tanpa menghambat proses pembelajaran aktif. Interaksi tetap dibutuhkan sehingga instruktur kerap menanyai balita soal warna yang digunakan, apa yang terjadi bila dua warna dibaurkan, dan berbagai “kata seni” lainnya.

Apa saja manfaat seni untuk balita? Berikut empat di antaranya:
1. Ekspresi diri. Seni merupakan cara unik bagi balita untuk mengekspresikan diri mereka. Seni membantu mereka mengucapkan suatu benda dengan atau tanpa kata-kata.

2. Melatih motorik kasar dan halus. Keterampilan motorik halus dibutuhkan oleh anak-anak yang akan masuk sekolah. Secara tidak langsung seni melatih koordinasi mata dengan tangan. Lewat memegang krayon atau kuas, misalnya, balita akan berusaha mengikuti garis atau sapuan warna yang dibuatnya. Keterampilan ini berguna ketika dia harus membaca dari kiri ke kanan, menulis huruf, hingga berhitung dalam kolom.

3. Memahami sebab dan akibat. Seni juga membuat balita memahami proses karena mereka belajar dari praktik, atau learning by doing. Misalnya, lewat pencampuran warna seorang balita mungkin tidak mengetahui hasil akhirnya, tapi saat berdiskusi maupun sesi tanya-jawab, ia jadi belajar hal baru.

4. Mengembangkan daya imajinasi. Seni juga menambah rasa percaya diri balita untuk berkreasi dan berimajinasi. Kreativitas bisa dan harus dipelajari karena merupakan keterampilan jangka panjang.

Ingin mengajak si kecil belajar seni? Bunda dan Ayah bisa menjadi pendamping di rumah untuk bersenang-senang bersama. Cukup siapkan peralatan seni yang tidak berbahaya atau beracun, seperti krayon, pensil warna, atau spidol—tidak perlu set yang terdiri atas ratusan warna. Berikan kertas dan 2-3 warna pada si kecil, lalu contohkan bagaimana cara kerjanya.

Di hari lain, Bunda juga bisa mengajaknya memotong gambar-gambar di koran atau majalah untuk ditempelkan pada buku gambar, misalnya, untuk membuat kliping. Hari berikutnya, coba bermain dengan lilin atau tanah liat untuk membentuk binatang atau makanan yang dikenalnya. Awalnya mungkin butuh bantuan, tetapi begitu balita tertarik biarkan ia akan asyik sendiri dalam waktu lama. Satu lagi kegiatan yang baik untuk menjalin bonding dengan anak, nih.

 



Artikel Rekomendasi