Anak Pemalu Nyaman Bergaul

 

Lynne Henderson, Ph.D., dosen psikologi di Stanford University, AS. Dan direktur Shyness Institute, AS, mengatakan, anak yang pemalu sebenarnya memiliki ketertarikan terhadap orang lain dan mampu beradaptasi di lingkungan yang baru. Hanya saja, mereka takut atau cemas untuk memulai ‘hubungan’.

Menurut Jerome Kagan, Ph.D., pengajar psikologi di Harvard University, kebanyakan anak pemalu memang terlahir dengan kondisi psikologis seperti itu. Sensitivitas yang berlebihan dalam menghadapi orang dan situasi yang baru sudah genetis, layaknya manifestasi bentuk fisik  dari orangtuanya.

Penelitian terbaru oleh Joseph LeDoux, Ph.D., dosen psikologi dan neurosains New York University, mengatakan, anak-anak pemalu memiliki amygdale -  bagian dari otak -  yang mengontrol emosi dalam sekejap.

Anak pemalu membutuhkan dukungan penuh dari orangtuanya. Playdate tidak menjamin anak keluar dari cangkangnya. “Jika Anda mendorong terlalu keras, dia akan menolak dengan lebih keras  lagi,” terang Ward K Swallow, Ph.D., penulis The Shy Child: Helping Children Triumph Over Shyness (2000) seperti dikutip dari www.parents.com. Berikut ini 5 cara untuk membantu anak Anda lebih nyaman.


- Pilih sekolah yang rasio guru dan muridnya 1:7 atau maksimal 1:20. Kunjungi sekolah itu beberapa kali sebelum pelajaran dimulai sehingga ia bisa berkenalan dan membangun ikatan terlebih dahulu dengan lingkungan sekolah dan gurunya. Ceritakan karakter anak kepada guru dan bersama-sama mencari solusi mengatasi rasa malu anak.

Beri anak waktu mempersiapkan diri. Dengan begitu anak bisa mengurangi kekhawatirannya.

- Mendengar dengan sabar. Dorong anak bicara mengenai ketakutannya dan cobalah berempati dengan apa yang dirasakannya. Misalnya, dengan mengatakan “Bunda waktu kecil dulu juga malu-malu, kok.”

- Latihan di rumah. Mainkan sebuah peran bersama anak. Misalnya, anak berperan sebagai guru dan Anda sebagai anak pemalu. Dengan begitu, ia bisa melihat dirinya sendiri dan tahu apa yang dirasakan gurunya ketika berhadapan dengan anak pemalu.

- Tingkatkan rasa optimisnya. “Teman-temanku tidak menyukaiku.” Alasan ini sering diucapkan anak pemalu. Padahal sebenarnya, teman-temannya sulit bergaul dengannya karena sikap malunya, bukan sebaliknya. Bantu anak mengubah pola pandangnya dan katakan, “Tidak, ah. Kamu itu kan anak baik dan Bunda lihat mereka semua senang bermain denganmu.”

- Jadi role model. Sesekali ajak teman-teman Anda main ke rumah atau bawa ia ketika Anda ‘nongkrong’ di luar dengan teman. Interaksi sosial Anda akan membantu ia belajar bersosialisasi.   Meski pemalu, buah hati Anda sebenarnya punya kelebihan dalam menganalisis dunia sekitarnya. Di sisi lain, mereka punya daya imajinasi yang tinggi. (Ester Sondang)
 

 



Artikel Rekomendasi